I. ACARA : I
( Identifikasi Pupuk
)
II. TANGGAL PELAKSANAAN : 8
Juli 2014
III. TUJUAN : Mengenal berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi
sifat-sifat pupuk.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang
sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen. Kelangkaan pupuk sering
menjadi kendala utama dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan
produktifitas lahan. Sejumlah petani atau pengusaha kreatif mampu memanfaatkan
kesempatan tersebut dengan menghadirkan pupuk alternative. Mereka memanfaatkan
bahan alam atau pupuk organik yang jumlahnya sangat melimpah disekiar kita,
yang selama ini dianggap sebagai limbah.
Masukan organik dan bahan alam merupakan pendukung utama
keberhasilan program pertanian organik dan pertanian berkeanjutan. Upaya
tersebut harus ditempuh untuk menghadapi kenyataan bahwa sebagian besar lahan
di Indonesia memiliki kandungan bahan organik yang rendah (<1%) dan adanya
penurunan produktifi.tas tanah terutama di lahan pertanian intensif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan suatu
bahan untuk digunakan sebagai bahan pupuk, antara lain : ketersediaan bahan
dalam jangka waktu yang panjang, kandungan hara, tingkat perombakan, bebas dari
senyawa meracun atau mikrobia patogen dan kemudahan pengolahan.
Pupuk dapat di klasifikasikan berdasarkan bentuk,
kandungan hara, reaksi fisisologis, bentuk fase, maupun cara pembuatan.
1. Klasifikasi
pupuk berdasarkan fase, yaitu :
a) Pupuk
padat
Pupuk yang
mempunyai kelarutan beragam, dari yang mudah larut sampai yang sukar larut. Pupuk ini dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu :
serbuk halus, Kristal, butiran atau granuler, dan briket atau tablet.
b) Pupuk
gas
Pupuk bertekanan
tinggi, sehingga penggunaannya dengan cara diinjeksikan dari tangki
bertekananan tinggi. Contoh : pupuk ammonia dengan kadar nitrogen tinggi
sekitar 83 %.
c) Pupuk
cair
Pupuk yang
berupa cairan dengan konsentrasi yang tinggi sehingga penggunaannya harus
dilarutkan lebih dahulu. Kebutuhan pupuk dalam jumlah besar umumnya dipenuhi
dalam bentuk pupuk padat yang diaplikasikan ke tanah, sedangkan pupuk cair
lebih ditujukan sebagai pelengkap (supplement)
yaitu untuk mengoreksi atau menambah kekurangan unsur hara tertentu pada tanaman
yang menunjukkan gejala defisiensi.
2. Berdasarkan
pelepasan hara, pupuk dibedakan menjadi :
a.) Pupuk
pelepas hara cepat, yaitu : pupuk yang unsur haranya sedia tersedia, misalnya
:Urea, ZA.
b.) Pupuk
pelepas hara lambat, yaitu pupuk yang kelarutannya lambat. Contohnya: Rock
Phosphate (RP), Urea Formaldehida, Sulfur Coated Urea, dan pupuk organik.
3.
Berdasarkan
kandungan unsure hara, terdiri atas :
a.)
Pupuk
N adalah pupuk yang mengandung Nitrogen. Misalnya : Urea, ZA,
Amonium Sulfat.
b.) Pupuk P adalah pupuk yang mengandung fosfor. Misalnya
: TSP.
c.) Pupuk K adalah pupuk yang mengandung kalium Misalnya:
KCL.
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Ø pulpen.
Ø Lembar pengamatan.
B.Bahan
Ø Pupuk
Tunggal : Pupuk N (urea, ZA), pupuk P (TSP, SP-36), dan
pupuk K (KCL,ZK)
pupuk K (KCL,ZK)
Ø Pupuk
Majemuk : Pupuk NP, NK, PK, NPK, KCL + hara mikro
Ø Pupuk
Alternatif dan pembenahan tanah : Batuan fosfat (RP), Kompos, Pupuk
organik, pupuk lengkap briklet, organik cair dan pupuk hayati, guano, zeolit.
VI.
CARA KERJA
Pupuk dan label yang
tersedia diamati, kemudian dicatat hal-hal berikut :
1.
Sifat Fisik : Bentuk, ukuran butiran, warna, higroskopisitas, dan kelarutan.
2.
Sifat Kimia : Senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis / kemasan pupuk.
3.
Kemasaman
pupuk, produsen, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa.
4.
Aplikasi:
cara aplikasi dan takaran (konsentrasi, dosis) penggunaannya.
5.
Keterangan
lain yang dianggap perlu.
VII. HASIL PENGAMATAN
1.
Nama Pupuk : NPK Granul (Ferticomp)
a. Sifat
Fisik
Ø Bentuk : Granuler
Ø Warna
: Coklat kemerahan
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kelarutan :
Lambat
Ø Higroskopisitas : Rendah
Ø Grade Pupuk : 13 – 6 – 27
b. Sifat
Kimia
Ø Rumus
Kimia : -
Ø Kadar
Hara : 13%N,6%P2O5,27%K2O
Ø Sifat
Fisiologis : Netral
2.
Nama Pupuk : SP36
a. Sifat
Fisik
Ø Bentuk : Butiran
Ø Warna
: Abu - abu
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kelarutan
: Lambat
Ø Higroskopisitas : Rendah
Ø Grade Pupuk : 0-36-0
b.
Sifat Kimia
Ø Rumus
Kimia : Ca (H2PO4)
Ø Kadar
Hara : P2O5
Ø Sifat
Fisiologis : Basa
3.
Nama Pupuk : NPK
(Yara Mila)
a.
Sifat
Fisik
Ø Bentuk : kristal
Ø Warna
: merah muda
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kelarutan
: Lambat
Ø Higroskopisitas : Rendah
Ø Grade Pupuk : 16-16-16
b. Sifat
Kimia
Ø Rumus
Kimia : -
Ø Kadar
Hara : 16% N, 16% P2O5,
16% K2O
Ø Sifat
Fisiologis : Netral
4.
Nama Pupuk : TSP
a. Sifat Fisik
Ø Bentuk : Butiran
Ø Warna
: Abu-abu
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kelarutan
: Lambat
Ø Higroskopisitas : Rendah
Ø Grade Pupuk : 0-46-0
b. Sifat Kimia
Ø Rumus
Kimia : C4(H2O4)2
Ø Kadar
Hara : 46% P2O5
Ø Sifat
Fisiologis : Basa
5.
Nama Pupuk :
Meroko mop
a. Sifat Fisik
Ø Bentuk : Kristal
Ø Warna
:
Merah muda
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kelarutan
: Cepat
Ø Higroskopisitas : Tinggi
Ø Grade Pupuk : 0-0-60
b. Sifat
Kimia
Ø Rumus
Kimia : K2O
Ø Kadar
Hara : 60% K2O
Ø Sifat
Fisiologis : Basa
6. Nama Pupuk : Koka
a.
Sifat fisik
Ø Bentuk : Briket
Ø Warna : Coklat
Ø Senyawa : Organik
Ø Kerlarutan : Lambat
Ø Higrokopisitas : Lambat
Ø Grade
pupuk :
-
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
-
Ø Kadar
hara : -
Ø Sifat
fisiologis : Agak Asam
7.
Nama Pupuk :
UREA
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk :
Kristal
Ø Warna :
Putih
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kerlarutan : Cepat
Ø Higrokopisitas : Cepat
Ø Grade
pupuk :
46-0-0
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
CO2(NH2)2
Ø Kadar
hara : 49% N
Ø Sifat
fisiologis :
Asam
8.
Nama Pupuk
: ZA
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk : Kristal
Ø Warna : Putih
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kerlarutan :
Cepat
Ø Higrokopisitas : Tinggi
Ø Grade
pupuk :
21-0-0
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
(NH4)2 SO4
Ø Kadar
hara : 12%N,24%S
Ø Sifat
fisiologis : Asam
9.
Nama Pupuk :
Guano Phospat
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk :
Serbuk Kasar
Ø Warna :
Abu-abu kecoklatan
Ø Senyawa : Organik
Ø Kerlarutan : Lambat
Ø Higrokopisitas : Rendah
Ø Grade
pupuk :
-
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
-
Ø Kadar
hara : 13-15% BO5, 0,63%
K20,25% CaO,
0,2% Mg, 1,8% Mn.
Ø Sifat
fisiologis : Netral
10.
Nama Pupuk :Dolomite
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk :
Tepung
Ø Warna :
Putih
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kerlarutan : Cepat
Ø Higrokopisitas : Rendah
Ø Grade
pupuk :
-
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
CaMg(CO3)2
Ø Kadar
hara : 18% Mg, 30% CaO
Ø Sifat
fisiologis :
Basa
11.
Nama Pupuk
: Pelangi Unggul ( NP )
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk : Butiran
Ø Warna : Putih Merah Hitam
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kerlarutan : Lambat
Ø Higrokopisitas : Rendah
Ø Grade
pupuk : 15-15-0
b.Sifat
kimia
Ø Rumus
kimia : -
Ø Kadar
hara : 15%N ,15% P2O5,
15%MgO,
Ø Sifat
fisiologis : Netral
12.
Nama Pupuk :
Super Natural Nutrition
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk :
Cair
Ø Warna :
Coklat
Ø Senyawa : Organik
Ø Kerlarutan : Lambat
Ø Higrokopisitas : Rendah
Ø Grade
pupuk :
-
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia :
-
Ø Kadar
hara : -
Ø Sifat
fisiologis :
Netral
13.
Nama Pupuk :
M.KP(Mono Kalium Phosphate)
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk : Kristal
Ø Warna : Putih
Ø Senyawa : Anorganik
Ø Kerlarutan : Cepat
Ø Higrokopisitas : Tinggi
Ø Grade
pupuk : 0-52-34
b.
Sifat kimia
Ø Rumus
kimia : KP2O2
Ø Kadar
hara : 52% P2O5, 34% K2O
Ø Sifat
fisiologis : Netral
14.
Nama Pupuk :
Haki
a. Sifat
fisik
Ø Bentuk : Briket
Ø Warna : Coklat
Ø Senyawa : Organik
Ø Kerlarutan : Lambat
Ø Higrokopisitas : Rendah
Ø Grade
pupuk : -
b.Sifat
kimia
Ø Rumus
kimia : -
Ø Kadar
hara : -
Ø Sifat
fisiologis : netral
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang di adakan pada tanggal 8 juli 2014
tentang bagaimana kita mengidentifikasi pupuk yang bertujuan agar Mengenal
berbagai jenis pupuk dan
mengidentifikasi sifat-sifat pupuk yang
berupa sifat fisik dan sifat kimia. Adapun sifat fisik dari pupuk meliputi
bentuk, warna, senyawa yang terkandung, higrokopisitas, ratio dan kelarutan.
Sedangkan sifat kimia terdiri atas rumus kimia, kadar hara dan sifat fisiologi. Dalam praktikum kali
ini kami menggunakan alat dan
bahan yang digunakan
untuk mengidentifikasikan jenis-jenis pupuk adalah sebagai berikut alat tulis untuk mengidentifikasi pupuk.
Sedangkan
bahan yang
digunakan meliputi beberapa jenis Pupuk yaitu
NPK Granul (fertimop), SP36, NPK (YaraMila), TSP, Meroko mop,KOKA, UREA, ZA,
Guano Phospate, Dolomite, Pelangi unggul, Super Natural Nutrition, MKP, HAKI. masing-masing pupuk memilikii sifat dan karakteristik yang berbeda walau pada
dasarnya semua pupuk tersebut sangat berguna dalam menyuburkan tanah.
Sifat fisik pupuk yang meliputi rumus kimia, bentuk senyawa yang Pada pupuk UREA termasuk pupuk anorganik
dengan bentuk kristal dan berwarna putih. Higrokopisitas pupuk ini tinggi dan memiliki
kelarutan yang cepat. Rums kimia pupuk ini adalah CO2(NH2)2 dan memiliki kadar hara 49%N
Jenis pupuk dolomite
merupakan pupuk yang berbentuk tepung dan berwarna putih yang memiliki senyawa
organik, serta tingkat kelarutan yang tinggi namun pupk ini mempunyai tingkat
hidroskopis yang rendah, pupuk dolomite memiliki rumus kimia CaMg(C03)2 dan
sifat fisiologisnya yang basa.
Pada pupuk Organik cair
seperti Super Natural Nutrition termasuk pupuk organik dengan bentuk cair dan
berwarna coklat. Higroskopisitas pupuk ini rendah yang artinya pupuk ini tidak mudah hilang
apabila langsung bersentuhan dengan udara.
Sedangkan jenis pupuk
yang berbentuk kristal seperti M.KP(Mono Kalium Phospate),yang pada umumnya
berwarna putih, dan memiliki senyawa anorganik memiliki tingkat higroskopisitas
yang tinggi, sedangkan sifat fisiologisnya bersifat netral. Adapun beberapa
jenis pupuk yang memilik bentuk butiran yaitu pupuk NP, TSP, SP36,NPK, yang
pada umumnya memiliki tingkat higroskopisitas yang rendah,dan senyawa
anorganik, jenis pupuk ini memiliki sifat fisiologis yang berbeda-beda
tergantung dari jenis pupuk itu sendiri .
Pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang lengkap dan lebih dari pupuk
kimia. Bahkan di
dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi
tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain.
Namun, kandungan hara tersebut rendah dan tidak ada pupuk organik yang memiliki
kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk kimia.
Pupuk guano merupakan pupuk organik yang berasal dari kotoran kelelawar
yang dalam proses pembentukannya dibantu oleh mikroorganisme jenis bakteri.
Proses pembentukkan atau pelapukannya dapat dipercepat melalui bantuan manusia.
Pupuk organik memiliki higrokopisitas yang rendah sehingga jika diletakkan pada
ruangan yang kelembaban tinggi dan tidak ditutup rapat tidak akan menggumpal
sebab pupuk tersebut tidak menyerap uap air dari udara. Pupuk ini juga sulit
larut sehingga tidak cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk guano juga memiliki
sifat fisiologis yang netral sehingga tidak merubah pH tanah.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung lebih dari dua unsur dan
merupakan gabungan dari pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K sehingga para
pengguna pupuk lebih sering menggunakan pupuk NPK. Pupuk NPK yang terdapat dipasaran saat ini banyak jenisnya dengan kandungan yang beragam. Pupuk NPK memiliki sifat
fisiologis yang netral sehingga jika
ditambahkan pada tanaman tidak akan merubah keasaman tanah.
Pada identifikasi pupuk ini dapat diketahui sifat-sifat
pupuk baik sifat fisik maupun kimia sehingga dapat diketahui cara
pengaplikasiannya terhadap jenis-jenis tanah
IX. KESIMPULAN
Dari hasil
Praktikum Identifikasi Pupuk dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Dalam
Identifikasi bertujuan untuk mengenal pupuk
atau mengetahui pupuk yang digunakan pada saat sebelum diaplikasikan pada saat
pemupukan.
2. Pupuk
organik lebih baik dalam menyuburkan tanah dibandingkan dengan pupuk kimia
3. Semakin
tinggi kadar hidroskopis suatu pupuk, semakin cepat pupuk itu diserap oleh
tanaman.
4.
Pupuk
Urea merupakan salah satu pupuk N yang memiliki rumus kimia CO2(NH2)2
dengan kandungan 46 % Nitrogen. Berwarna putih, berbentuk kristal, higroskopis,
mudah menguap, reaksi fisiologis asam lemah dan dapat diaplikasikan melalui.
5.
Pupuk
organik memiliki unsur hara yang lengkap tetapi hanya tersedia dalam jumlah
yang sedikit.
6.
Pupuk
organik memiliki unsur hara yang lengkap tetapi hanya tersedia dalam jumlah
sedikit namun memiliki dampak yang baik bagi tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2014. Diktat Kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Institut
Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Anonim.
2014. Petunjuk
Praktikum Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Institu Pertanian STIPER.
Yogyakarta.
Lingga, P.P. 1989. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pahan
I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit.
Penerbit Swadaya. Jakarta.
Sarief,
S.E. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah
Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.
Mengetahui Yogyakarta,24 agustus 2014
Co Ass Praktikan
(Rio
Agusta) (Sigit Wibowo)
LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
Disusun Oleh :
Nama : Sigit
Wibowo
NIM : 13.15809.BP
Kelas : SPKS
H
Jurusan :
Budidaya Pertanian
Acara I :
Identifikasi Pupuk
Co.Ass : Rio Agusta
FAKULTAS
PERTANIA
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar