Powered By Blogger

Sabtu, 13 Desember 2014

klimatologi II

       LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KLIMATOLOGI PERTANIAN
 







                                                                                            



           Disusun Oleh :

                                               Nama            : Sigit Wibowo
                                               Nim              : 13/15809/BP
                                               Kelas            : SPKS H
                                               Jurusan         : Budidaya Pertanian
                                               Acara  II        : Pengamatan Cuaca Mikro
                                               Co.ass           : Muslim
                                            


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
II.  TANGGAL         :  5 Maret 2014
III. TUJUAN              :
1. Mengamati keadaan cuaca mikro pada tempat yang   berbeda.
                                            2. Mengetahui cara mengukur anasir cuaca mikro
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Cuaca adalah keadaan fisis dari afinosfir pada suatu saat yang pendek dan suatu tempat tertentu. Menunjukkan perubahan jangka pendek dari unsure-unsur iklim. Iklim adala suatu keseluruhan dari keadaan atnosfir daam jangka waktu panjang dan tempat yang berlainan. Iklim disusun oleh unsur-unsur yang sama dengan penyusun cuaca. Iklim meliputi keadaan ekstrirn dari tiap-tiap unsure cuaca, contohnya suhu tnaksimum darr suhu minimum, kelembaban dan lain-lain.
Cuaca dan iklim adalah gejala atmosfer yang dapat dipelajari dengan berbagai rnetode seperti matematis atau numeris dan .model spectra. Mengingat pentingnya hubungan ikim dan cuaca dengan berbagai asoek kehidupan masyarakat, maka penggunaan akan pengetahuan ini mutlak diperlukan untuk menunjang ketersediaan suniber daya air baik untuk pertanian, energi maupun domestic.
Iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbetas, tetapi kornponen iklim ini penting artinya bagi kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia, kerana kondisi udara pada suhu mikro ini yang akan berkontak langsung dengan mahluk hidup- Mahuk hidup tanggap terhadap unsur-unsur ,Jinarnika atau perubahan unsure-unsur rklim disekitarnya. Antara makhluk hidup dan udara disekitarnya akan terjadi interaksi satu sama lain. Modifikasi iklim mikro dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih optimal untur< pertumbuhan dan perkembangan tanaman- Usaha untuk menciptakan ingkungan yang lebih nyaman dilakukan dengan cara menghadirkan lebih banyak tumbuhan dalam lingkungan pemukrman atau irngkungan keda manusra. Pendekaan larn untuk memodrfikasi ikitn ulkro yalg dilakukan manusia adarah dengan menggunakan arat pengukur ini akan menggunakan masukan energi, barik energi listriklainnya (lasyono, I 999).
udara, tetapi pendekatan maupun sumber energy Iklim mikro sering juga diartikan dengan iklim yang ada disekitas tanaman dan hewan (sebagai objek) sampai batas meter di atas dan di bawah objek yang diamati tersebttt' Seringkali iklim dikemukakan sebagai k:adaan rata-rata dari cuaca, bahkan lebih luas lagi iklim meliputi keadaaan-keadaan ekstrim dari tiap-tiap unsur cuaca seperti suhu maksimum dan minimum' kelembaban maksirnum dan minimum, dan sebagainya. cuaca dan iklim terbentuk dari bebagai unsur seperti radiasi matahari, kelembaban, suhu, penguapan' anglnr tekanan dan keawanan. Gabungan dari unsur-unsur cuaca dan iklim menghasilkan berbagi jenis cuaca dan iklim. Iklim berubah dari satu tempat ke tempat lain dan cuaca berubah tiap harinya, disebabkan perbedaan besarnya kekuatan dan penyebaranyannya dari unsur cuaca dan iklim. Factor pembeda iklim diantaranya adala lintang bumi dan ketinggian tempat. oleh karena itu, tidak ada iklim yang sama pada suatu tempat, disebabkan factor-faktor iklim di atas. penjelasan yang lebih spesifik mengenai unsur-uns'r iklim yaitu : 1. Radiasi matahari, Matahari adalah sumber energi bagi peristirva-peristiwa yang terladi dalam afrnosfer' Energi ini sampai di bumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek(radiasi suhu tinggi) yang diradrasikan kembali dari bumi dalam benttik radiasi gelombang panjang (raJiasi suhu rendah). Radiasi matahan adalah proses energi dipanaskan oleh gelombang elektromagnetik dari benda satu ke benda lain tanpa adanya medium perantara.
Jumlah radiasi matahari yang sampa; ke permukaan bumi antara rain tergolong pada konstanta matahari dan atrnosfer. Lamapenyinaran matahari yang ditentukan oleh keadaan atmosfer sangat berperan dalam mencntukan iumlorr radiasi matahari. Ada tidaknya naungan jyga berpengaruh daiam kehidupan djn pertumbuhan tanaman serta ewan. Namun, bahwa dengan perbaikan kesuburan tanah' tanaman tidak memerlukan lagi naungan atau setidaknya kebutuhan naungan lebih sedikit' Sinar yang sampai ke permukaan bumi disebut insolasi. Iruolasi sangai Jipengaruhi adanya proses adsorbsi, pemuian, penyerapan. jumlah uap air serta debu di udara. Bagian dari radiasi yang sampai yang sampai pada puncak atmosfer disebut konstanta matahari yaitu intensitas radiasi rata-rata yang diterima pada puncak atmosfer seluas I cm2, tegak lurus arah sinar per menit dan besarnya adalah 1,94 gram kaloril cm2/menit, Jumlah energi yang dipancarkan dari matahari disebut jumlah radiasi matahari. Sebagtan besar mencapai permukaan tanah, sebagian dari radiasi yang mencapai permukaan tanah dipantulkan ke udara yang meningkatkan suhu tanah.
Naik turunnya suhu tanah dipermukaan ditentukan oleh (Sembiring, R, 1995) :i. Perbedaan suhu antara permukaan tanah dan lapisan udara di permukaantanah. ii. Penguapan dan presipitas di permukaan tanah. iii. Jumlah panas yang disalurkan di dalam lanah melalui permukaan tanah. Suhu udara    , Suhu merupakan ukuran kualitas panas atau gatra intensitas energi panas. Meninggikan suhu udara tidak mudah, akan tetapi menuntnkannya relatif lebih mydah, misalnya dengan adanya naungan.














V.   ALAT
Alat:
1.    Termohigrometer
2.      Luxmeter
3.      Biram  Anemometer
4.    Stick termometer
5.    Tonggak Kayu

















VI.   CARA KERJA
1.  Memilih dua tempat yang berbeda keadaannya yaitu daerah yang
 berkanopi dan tempat terbuka
2.        Memasang termohigrometer pada beberapa ketinggian yaitu 25,75,150 cm
3.        Menyiapkan Luxmeter, Biram Anemometer dan Termometer Tanah
4.        Mengamati secara bersamaan pada tempat yang telah ditentukan. Pengamati meliputi:
a.  Suhu udara, kelembapan dan intensitas penyinaran
b.  Kecepatan angin diamati dari Biram Anemometer yang dibaca setelah
 5 menit dari pengamasangan.
c.  Suhu tanah diamati pada permukaan tanah, kedalaman 20 cm dan 40 cm. Pengamatan dilakukan setelah pemasangan.
5.     Mencatat semua pengamatan dan menukar hasil pengamatan dengan kelompok lain.
6.     Membandingkan keadaan suhu udara, kelembapan udara dan suhu tanah pada kedua tempat  yang ditentukan.










VII. HASIL PENGAMATAN  
Parameter yang diamati
No
Titik Waktu Pengamatan
Aras Pengamatan
Strata
Berkanopi
Tanpa kanopi
SUHU UDARA
1
10'
50
30,0 ◦C
30◦C
75
30,0◦C
30◦C
150
30,0◦C
30 ◦C
2
20'
50
30,0 ◦C
30,6◦C
75
30,0 ◦C
30,6◦C
150
30,0 ◦C
30,8 ◦C
3
30'
50
29,7  ◦C
30,0 ◦C
75
29,7  ◦C
30,0 ◦C
150
29,7 ◦C
30,0 ◦C
4
40'
50
29,1   ◦C
30,0◦C
75
29,1  ◦C
30,0◦C
150
29,1   ◦C
30,0◦C
5
50'
50
29,1  ◦C
30,3◦C
75
29,1  ◦C
30,3◦C
150
29,1  ◦C
30,3 ◦C



KELEMBABAN NISBI UDARA
1
10'
50
69%
60%
75
68%
60%
150
67%
61%
2
20'
50
67%
65%
75
66%
65%
150
68%
65%
3
30'
50
68%
65%
75
68%
65%
150
68%
65%
4
40'
50
68%
65%
75
68%
65%
150
68%
65%
5
50'
50
69%
64%

75
68%
64%
150
68%
64%
SUHU TANAH
1
2
50
28◦C
28 ◦C
2
4
50
28◦C
28 ◦C
3
6
50
28,5 ◦C
28 ◦C
4
8
50
28 ◦C
28 ◦C
5
10
50
28 ◦C
28 ◦C
KECEPATAN ANGIN
1
5
240 -965
0-114
0 – 213
2
10
10 - 403
24-123
213 – 336
3
15
40 - 785
56-174
336 – 420
4
20
0 - 573
40-245
420 – 536
5
25
550 - 674
5-120
536-654
INTENSITAS PENYINARAN
1
10
7
100
2
20
8
94
3
30
5
93
4
40
9
89
5
50
6
84

  1. Suhu udara
1.      Grafik  parameter suhu udara aras 50 cm

2.      Grafik parameter suhu udara aras 75 cm
3.      Grafik parameter suhu udara aras 150 cm
4.      Grafik parameter suhu udara berkanopi
5.      Grafik parameter suhu udara  tanpa berkanopi
  1. Kelembaban udara
1.      Grafik parameter kelembaban nisbi udara aras 50 cm
2.      Grafik parameter kelembaban nisbi udara aras 75 cm
3.      Grafik parameter kelembaban nisbi udara aras 150 cm
4.      Grafik parameter kelembaban nisbi berkanopi
5.      Grafik parameter kelembaban nisbi tanpa berkanopi
  1. Suhu tanah
1.      Grafik parameter suhu tanah berkanopi
2.      Grafik parameter suhu tanah tanpa berkanopi
3.      Grafikn parameter berkanopi dan tidak berkanopi
  1. Kecepatan angin
  1. Intensitas penyinaran














DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014 .PetunjukPraktikum Klimatologi Pertanian.Yogyakarta:                   INSTIPER

http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel  /2008/12/pengenalan-alat-alat.
Diakses tanggal 9 Maret 2014.
Neiburger, M. 1982. Understanding our Atmospheric Environment. Freeman  Company, New York and Oxford.














        Mengetahui,                                                        Yogyakarta, 9 Maret 2014
            Co. Ass                                                                        Praktikan,





          (Muslim)                                                                      (Sigit Wibowo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar