LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN
TANAH DAN PEMUPUKAN
Oleh :
Nama :
Alessandro Barinoto
NIM :
11/14085/BP-SPKS
Kelas :
F
Jurusan :
Budidaya Pertanian
Fakultas :
Pertanian
Kelompok :
IV(empat)
Co. Ass :
Mitra Styawan
INSTITUT
PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012
I.
ACARA 4 : UJI KESUBURAN TANAH
II.
TANGGAL PRAKTIKUM :
31 MEI 2012
III.
TUJUAN : 1. Mengetahui kesuburan actual tanah
2. Mengetahui pengaruh pupuk terhadap
kesuburan tanah
IV.
DASAR TEORI
Tanaman dapat
tumbuh secara normal apabila tercukupi kebutuhan hara baik makro maupun mikro
yang biasanya diperoleh dari lingkungan akar dan tajuk. Hubungan antara
ketersediaan hara di dalam medium pertumbuhan dan kandungan hara di dalam
tanaman digunakan sebagai dasar dalam membuat metode analisis untuk
mengevaluasi ketersediaan hara di dalam tanah. Tanaman membutuhkan setiap hara
dalam konsentrasi tertentu. Apabila tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman
akan terganggu, yang pasti kebutuhan hara makro lebih tinggi dibanding hara
mikro (Mengel dan Kirkby, 1978). Kisaran konsentrasi hara tertentu yang
dibutuhkan tanaman terdapat di antara batas kritis kurang atau terrendah sampai
batas kritis kelebihan atau tertinggi (Jones dkk., 1991). Kebutuhan
hara tanaman berbeda untuk masing-masing spesies, namun demikian kebanyakan
spesies tanaman memerlukan hara pada batas konsentrasi tertentu. Sundstrom
(1982) menetapkan suatu batas kecukupan untuk masing-masing hara yang berlaku
secara umum sebagai larutan nutrisi dalam budidaya secara hidroponik. Konsentrasi tersebut dalam mg.l-1
atau ppm adalah sebagai berikut: nitrogen 140 – 300, fosfor 31 – 80, kalium 160
– 300, kalsium 100 – 400, magnesium 24 – 75, belerang 32 – 400, besi 0,75 – 5,00, mangan 0,11 – 2,00,
boron 0,06 – 1,00, seng 0,04 – 0,68, tembaga 0,02 – 0,75 dan molibdenum 0,001
– 0,004.
Nisbah ion NO3-/NH4+
sebagai sumber hara nitrogen dalam suatu larutan nutrisi perlu ditetapkan
terlebih dahulu sebelum membuat suatu formula, karena kedua ion tersebut
mempunyai peran yang berbeda dalam proses pertumbuhan tanaman. Ion amonium
berperan mendorong pembesaran sel, sedangkan ion nitrat membuat sel-sel tanaman
relatif lebih kompak. Namun demikian konsentrasi ion nitrat ditetapkan jauh
lebih besar dibanding ion amonium dalam suatu larutan nutrisi (Sutiyoso, 2003).
Penggunaan
NH4+ sebagai salah satu sumber N perlu pertimbangan
secara cermat karena kehadiran ion tersebut dapat menekan proses penyerapan Mg++
sehingga konsentrasi Mg dalam kloroplas menurun (Jones dkk., 1991). Akibat lain yang
ditimbulkan apabila akar menyerap NH4+ kemungkinan
terjadi pertukaran akibat bersentuhan
atau contact exchange sehingga H+ dilepaskan ke dalam larutan
akibatnya pH menurun, pada batas tertentu dapat mengganggu proses penyerapan
hara secara keseluruhan. (Mengel dan Kirkby, 1978; Mehne-Jakobs dan Gulpen,
1997; Lavon dkk., 1999; Lasa dkk., 2000).
V.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat
1.
Cetok
2.
Alat
tulis
b.
Bahan
1.
Tanah
pasir
2.
Tanah
lempung
3.
Benih/bibit
jagung(Zea mays)
4.
Pupuk
anorganik
5.
Pembenah
tanah
6.
Polybag
7.
Air
VI.
CARA KERJA
1.
Polybag
diisi dengan masing-masing tanah yaitu pasir dan lempung
2.
Benih/bibit
ditanam dan diberikan pupuk anorganik/organic
3.
Diamati
kenampakan visual setiap minggu dan disiram dengan air setiap hari.
VII.
HASIL
PENGAMATAN
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara uji kesuburan ini
praktikan arahkan untuk
milihat parameter yang telah ditentukan dan prktikan hanya mengukur dan menghiitung parameter yang telah diberikan dengan tanaman jagung yang telah ditanam pada media tanah yang berbeda-beda yaitu yang pertama pada tanah lempung dan pupuk dan yang kedua media tanah pasir dan pupuk dan diamati setiap seminggu sekali, adapun parametennya meliputi tinggi tanaman,jumlah daun,warna daun,panjang akar, jumlah akar, dan diameter batang.
milihat parameter yang telah ditentukan dan prktikan hanya mengukur dan menghiitung parameter yang telah diberikan dengan tanaman jagung yang telah ditanam pada media tanah yang berbeda-beda yaitu yang pertama pada tanah lempung dan pupuk dan yang kedua media tanah pasir dan pupuk dan diamati setiap seminggu sekali, adapun parametennya meliputi tinggi tanaman,jumlah daun,warna daun,panjang akar, jumlah akar, dan diameter batang.
Sesuai hasil penngamatan pada kelompok
satu yaitu mengunakan tanah lempung dan pupuk NP rata-rata tinggi tanamannya
adalah 31,32,rata-rata jumlah daun adalah 4,25, warna daun mulai minggu pertama
sampai minggu keempat warna daun selalu hijau, rata-rata panjang akar 7,
rata-rata jumlah akar adalah 8,5, dan rata-rata diameter batangnya adalah 0,67.
Pada media tanah pasir dan pupuk NP rata-rata tinggi tanaman 39 cm, rata-rata
jumlah daun adalah 5, warna daun semuanya hijau dari pengamatan minggu pertama
maupun pengamatan minggu keempat, rata-rata panjang akar 6,5 cm, rata-rata
jumlah akar adalah 13, dan rata-rata diameter batang adalah 1 cm.
Sesuai hasil pengamatan kelompok dua yaitu mengunakan tanah lempung adan pupuk P, rata-rata pada tinggi tanaman 36,74 cm, rata-rata jumlah daun adalah 4,25 cm, warna daun dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan yaitu minggu ke empat warna daun selalu hijau, rata-rata panjang akar adalah 34,25 cm, jumlah akar adalah 6,75, dan diameter batang adalah 0,475. Dan pada tanah pasir dan pupuk P tinggi tanamana rata-ratanya adalah 46,25 cm, jumlah daun rata-ratanya adalah 5,75, warna daun juga selalu hijau dari pengamatan pertama sampai pengamatn terkhir, panjang akar diamati pada saat minggu kempat karena tidak mungkin mencabut tanaman setiap kali pengamatan, jumlah akar juga sama seperti panjang akar harus diamati pada pengamatan minggu keempat, diameter batang rata-ratanya.
Pada hasil pengamatan kelompok tiga yaitu yang mengunakan tanah lempung dan pupuk K, tinggi tanaman dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan pertubuhan tinggi tanaman terus meningkat baik tanaman satu maupun tanaman empat, warna daun mula-mula minggu pertama pengamatan dan minggu ketiga pengamatan daun berwarna hijau semua tetapi pada pengamatan minggu keempat baik tanaman satu maupun tanaman empat daunnya hijau kekunaingan pada ujung daun, panjang akar dan jumlah akar selalu diamati padapengamatan minggu keempat yaitu masing-masing rata-ratanya adalah pada panjang akar adalah 32 cm sedangkan pada jumlah akarnya adalah rata-ratanya 8,75. Rata-rata diameter adalah 0,77. Pada tanah pasir dan pupuk K setiap polibag hanya tumbuh satu tanaman, mungkin karena saat penanaman benih yang ditanam terlalu dalam sehingga benih susah untuk tumbuh, dan mengalami pembusukan didalam tanah.
Sesuai hasil pengamatan kelompok dua yaitu mengunakan tanah lempung adan pupuk P, rata-rata pada tinggi tanaman 36,74 cm, rata-rata jumlah daun adalah 4,25 cm, warna daun dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan yaitu minggu ke empat warna daun selalu hijau, rata-rata panjang akar adalah 34,25 cm, jumlah akar adalah 6,75, dan diameter batang adalah 0,475. Dan pada tanah pasir dan pupuk P tinggi tanamana rata-ratanya adalah 46,25 cm, jumlah daun rata-ratanya adalah 5,75, warna daun juga selalu hijau dari pengamatan pertama sampai pengamatn terkhir, panjang akar diamati pada saat minggu kempat karena tidak mungkin mencabut tanaman setiap kali pengamatan, jumlah akar juga sama seperti panjang akar harus diamati pada pengamatan minggu keempat, diameter batang rata-ratanya.
Pada hasil pengamatan kelompok tiga yaitu yang mengunakan tanah lempung dan pupuk K, tinggi tanaman dari awal pengamatan sampai akhir pengamatan pertubuhan tinggi tanaman terus meningkat baik tanaman satu maupun tanaman empat, warna daun mula-mula minggu pertama pengamatan dan minggu ketiga pengamatan daun berwarna hijau semua tetapi pada pengamatan minggu keempat baik tanaman satu maupun tanaman empat daunnya hijau kekunaingan pada ujung daun, panjang akar dan jumlah akar selalu diamati padapengamatan minggu keempat yaitu masing-masing rata-ratanya adalah pada panjang akar adalah 32 cm sedangkan pada jumlah akarnya adalah rata-ratanya 8,75. Rata-rata diameter adalah 0,77. Pada tanah pasir dan pupuk K setiap polibag hanya tumbuh satu tanaman, mungkin karena saat penanaman benih yang ditanam terlalu dalam sehingga benih susah untuk tumbuh, dan mengalami pembusukan didalam tanah.
Pada hasil pengamatan pada kelompok
empat yaitu mengunakan pupuk NP mula-mula tanaman tumbuh pada tanah lempung dan
pupuk NP tanaman satu sampai tanaman empat tumbuh semuanya tetapi pada minggu
keempat tanaman empat mati mungkin karena perawatan kurang baik atau penyiraman
kurang merata. Sedangkan pada tanah pasir dan pupuk NP dari awal pengamatan
minggu pertama sampai minggu keempat tanaman hanya tumbuh satu tanaman, mungkin
disebabkan karena penanaman benih terlalau dalam sehingga tanaman tidak mampu
menembus permukaan tanah.
Pada hasil pengamatan kelompok lima
yaitu mengunakan lempung dan pupuk PK tanaman tumbuh lengkap yaitu empat
tanaman dari pengamatan pertama sampai pengamatan minggu keempat dan
pertumbuhan tanaman terus menigkat dan tumbuh baik, sedangkan pada tanah pasir
dan pupuk PK, pada minggu pertama dan minngu kedua tanaman berjumlah tiga pohon
dan pada minggu ketiga tanaman hanya berjumlah dua pohon, penyebabnya kurang
begitu jelas, dan pada pengamatan minggu keempat tanaman hanya berjumlah
satu tanaman mula-mula awalnya berjumlah
tiga pohon dan pada akhir pengamatan berjumlah satu pohon tanaman yang lainnya
pada mati mula-mula layu dan akhirnya tumbang dan akhirnya mati.
IX.
KESIMPULAN
Sesuai
dengan hasil pengamatan yang telah dilaksanan maka dapat disimpukan sebagai
berikut:
1.
Karena
mengunakan bermacam-macam pupuk dan kesuburan tanaman pada setiap jenis pupuk
juga berbeda-beda.
2.
Pada
tanah lempung dan pupuk NP dan K daun pada pengamatan minggu keempat warna daun
hijau kekuningan.
3.
Pada
tanah lempung dan pupuk N,P,PK warna daun dari pengamatan minggu pertama sampai
dengan minggu terakhir warna daun tetap hijau.
4.
Pada
tanah lempung yang mengunakan pupuk K,PK tanman dari minggu pertama dan minggu
terakhir mempunyai pertumbuhan jumlah tanamannya lengkap.
5.
Dari
semua jenis pupuk yang digunakan dan sesuai
tabel pengamatan pada praktikum didapatkan pada kelompok dua yang
pertumbuhan jumlah tanamn lengkap dan tumbuh baik.
6.
Tinggi
tanaman dan diameter batang setiap seminggu sekali pengamatan selalu mengalami
pertumbuhan dan besar diameter batang mengalami penigkatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2012. Bahan Kuliah Kesuburan dan Pemupukan. Institut Pertanian Stiper.
Yogyakarta
Anonym.
2012. Http://Cahdagen.Blogspot.Com/2012/02/Aplikasi-Pupuk.Html.
Diakses Pada 27 Juni. Yogyakarta
Anonim. 2012. Panduan
Praktikum Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Fakultas Pertanian INSTIPER. Yogyakarta
Buringh,P. 1983. Pengantar
Tanah-Tanah Wilayah Tropika dan Sub Tropika. Terjemahan : Tejoyuwono N.
Gadjah Mada Univ. Press : Yogyakarta
Notohadiprawiro,T.,
Soekodarmodjo,S. Dan E. Sukana. 1987. Pengelolaan
Kesuburan Tanah Dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Bull. Fak. Pertanian
UGM : Yogyakarta
Yogyakarta, 05 Juli 2012
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Mitra Styawan) (Alessandro Barinoto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar