Powered By Blogger

Rabu, 17 Desember 2014

kesuburan 5

LAPORANRESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

DisusunOleh

Nama               : Sigit Wibowo

NIM                : 13/15809/BP
Kelas               : SPKS H
Jurusan            : Budidaya Pertanian
Acara   V         : Pembuatan Kompos
Kelompok       : VII
Co.Ass            : Rio Agusta





FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.             ACARA  V       : Pembuatan Kompos
II.          TANGGAL      : 12 Agustus 2014
III.        TUJUAN          : Mampu membuat kompos dengan bahan dasar kotoran
  kandang

IV.       TINJAUAN PUSTAKA
Kompos merupakan hasil perombakan bahan organic oleh mikroorganisme dengan hasil akhir berupa bahan yang memiliki nisbah jumlah C/N yang rendah (<15). Bahan yang ideal untuk dikomposkan sebaiknya bahan yang memiliki nisbah akhir sekitar 30. Kondisi ini dapat dicapai dengan cara mencampur berbagai bahan yang tersedia.Bahan organic yang memiliki jumlah nisbah yang lebih tinggidi atas 30 yaitu bahan berkayu dan berserat dengan kandungan lignin dan selulosa yang tinggi akan terdekompoisi dalam waktu yan lebih lama Sebaliknya jika bahan organic yang akan dikomposkan sudah memiliki C/N yang terlalu rendah yaitu bahan yang lunak atau berair akan mudah terjadi kehilangan N selama proses dekomposisi berlangsung.Kompos yang dihasilkan melalui proses fermentasi dengan memanfaatkan teknologi mikrobia efektif sudah dikenal secara umum dengan nama bokashi. Dengan cara ini proses pembuatan kompos dapat berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.
Dosispupuk adalah berat pupuk yang diberikan persatuan luas lahan (ton/ha. kg/m2) atau persatuan berat media (g/kg) atau per tanaman (g/tanaman). Konsentrasi adalah banyaknya larutan yang diencerkan dalam pelarutan dikalikan dengan 100% (m1/1 x 100 %) dengan satuan %. Takaran atau dosis penggunaan kompos segar di lahan secara umum adalah 2 kg/m2. Begitu sampai di lahan kompos harus segera dicampur merata dengan tanah. Kompos yang tidak segera digunakan dapat disimpan selama beberapa bulan. Sebelum disimpan, kompos dikeringkan terlebih dahulu, baru kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik kedap air berwarna gelap. Karungkomposdisimpan di tempat kering terlindung dari hujan dan cahaya matahari langsung.
Oleh karena itu, dalam pembuatan kompos lokasinya di usahakan pada bangunan atau tanah yang datar, bebas dari genangan air serta ada tempat untuk pelindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Selain itu juga harus dekat dengan sumber bahan organik, sumber air sehingga pengelolaanya mudah. Selain itu kompos mengandung unsur nitrogen,  fosfor, kalsium, kalium dan  magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.





















V.  ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Ø Cangkul
Ø Drum Plastik
Ø Karung
Ø Ember
Ø Parang
b. Bahan
Ø Kotoran kandang sapi
Ø Arang sekam
Ø Daun-daunan legume
Ø Dedak
Ø Dolomite
Ø Urea
Ø Guano
Ø Cangkang telur
Ø Decomposer
Ø Air














VI.       CARA KERJA
1.      Buat gundukan bahan kompos setinggi 60 cm yang terdiri dari 6 lapisan. Tiap lapisan setebal 10 cm, berselang-seling antara kotoran kandang dan bahan pengkaya.
2.      Pada tiap lapisan taburkan decomposer dengan takaran sesuai ketentuan.
3.      Tambahkan air secukupnya sehingga kadar lengas mencapai sekitar 50%.
4.      Setiap 2 hari sekali atau jika temperatur >50% ( cek dengan termometer), tumpukan dibongkar dan dibolak-balik agar aerasi dan temperatur optimum. Jika bahan terlalau kering, tambahkan air secukupnya, dan dibuat tumpukan kembali seperti semula.
5.      Kompos akan matang sekitar 4-6 minggu. Kompos diayak dengan ayakan. Bahan yang tidak lolos mata saringan dikomposkan kembali.











VII.     HASIL PENGAMATAN
Setelah 4 minggu pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
1.    Warna kompos    : cokelat kehitaman
2.    Bau kompos        : masih sedikit berbau tetapi tidak busuk
3.    Struktur kompos  : sedikit menggumpal dan remah
4.    Kelembapan        :  sekitar 40% (diremas masih sedikit mengeluarkan air)
Gambar kompos








VIII.   PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah mengenai cara pembuatan kompos berbahan organik. Seperti kita ketahui kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Dalam praktikum pembuatan komposini kami menggunakan sekitar 3 ember besar kotoran kandang sapi yang sudah berumur kurang lebih 2 minggu. menggunakan dedak, dolomite. urea decomposer, air dan daun­-daun tanaman legume. Daun-daun tanaman jenis legume digunakan karena tanaman mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Sedangkan digunakan kotoran kandang sapi berumur kira-kira 2 minggu digunakan karena jika menggunakan kotoran kandang yang baru keluar dari hewan selain jijik bagi yang mengambilnya juga jika langsung dicampur dengan tanah akan membuat suhu panas yang nantinya tidak sesuai dengan suhu yang dibutuhkan mikroorganisme untuk proses decomposer.
Langkah pertama, kita mempersiapkan tong untuk tempat kotoran sapi yang akan dibuat kompos. Kemudian pupuk kandang yang berumur 2 minggu dimasukkan pada tong tersebut kemudian ditabur sekam, sementara daun legume dicacah sehalus mungkin. Daun legume yang telah halus tersebut dicampurkan pada pupuk kandang tersebut dan diratakan dengan cara tong digoyang atau di aduk-aduk. Setelah itu kotoran sapi tersebut diberi pengurai Super degra. Hal ini agar mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan tersebut.Setelah semua bahan dimasukkan, pupuk kandang yang didalam tong tersebut ditutup dengan tutup tong tersebut dan kemudian tong tersebut dibolak-balik agar semua bahan dapat tercampur dengan rata. Berkenaan dengan tanaman, tanah kompos tersebut berguna untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Penambahan EM-4 pada pembuatan kompos juga diperlukan untuk tujuaan meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas, dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan. Keuntungan EM-4 adalah memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. EM-4 juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen. Selain itu dapat meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi. Mempercepat proses fermentasi pada membuatan kompos. Kompos yang dibuat dengan teknologi EM-4 disebut dengan bokhasi.
Pada pembuatan kompos dilakukan pembalikan dengan tujuan agar aerasi yang terjadi dalam kompos dapat berjalan lancar sehingga mikroorganisme yang membantu proses dekomposisi dapat hidup pada kondisi yang optimum. Serta dilakukan penyiraman agar kelembaban dalam proses dekomposisi dapat terjaga dengan baik, sehingga mikroorganisme yang membantu proses dekomposisi dapat dengan cepat melakukan proses penguraian.














IX.   KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan
Sebagai berikut :
1.    Pembuatan kompos organic menggunakan kotoran kandang sapi, daun legume, dedak, urea, air dan decomposer.
2.    Daun-daun tanaman jenis legume digunakan karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.
3.    Hasil pengamatan setelah 4 minggu yaitu kompos menjadi gumpalan - gumpalan kecil dengan wamanya yang hitam kecoklatan, kondisinya lembab dan sedikitberbau.
4.    Fungsi kompos diantaranya akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah serta aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
5.   Mutu kompos dapat dilihat secara fisik yaitu warna kompos coklat kehitaman, tidak berbau, berbentuk seresah dan tidak terlalu lembab.
6.      Manfaat dilakukan pembalikan pada pembuatan kompos adalah untuk emperoleh keadaan aerasi dan kelembaban yang baik untuk proses dekomposisi.










DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014. Buku panduan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan :
INSTIPER:Yogyakarta
Buringh,P.1993. Pengantar pengajian tanah-tanah wilayah Tropika dan sub
tropika. Terjemahan :tejoyuwono N. Gadjah Mada University
Yogyakarta.
Rinsema,W.T.1983.Pupuk dan cara pemupukan. Bhratara Karya Aksara : Jakarta
Schroeder,D. 1983 .
Sarief, S.E. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.



               







     




Mengetahui                                         
   Co. Ass



                (Rio Agusta)
Yogyakarta, 1 Oktober 2014
Praktikan



(Sigit Wibowo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar