Powered By Blogger

Rabu, 17 Desember 2014

kesuburan 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Disusun Oleh

Nama               : Sigit Wibowo

NIM                : 13/15809/BP
Kelas               : SPKS H
Jurusan            : Budidaya Pertanian
Acara VI         : Pembuatan Dekomposer
Kelompok       : VII
Co. Ass           : Rio Agusta





FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.             ACARA   VI     : Pembuatan Dekomposer
II.          TANGGAL      : 26 Agustus 2014
III.        TUJUAN          :
1.Praktikan diharapkan bisa membuat dekomposer lokal dari bahan organik.
          2.Dapat mengaplikasikan penggunaan dekomposer yang sudah dibuat.

IV.       TINJAUAN PUSTAKA
Dekomposer adalah pupuk organik yang diproses melalui pengomposan secara alamiah. Selama ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu hanya ditumpuk tanpa mempertimbangkan metode proses dekomposisi yang benar, seperti pembalikan secara rutin bahan kompos, untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik, pengaturan kelembaban dan temperature yang optimum untuk kelancaran proses dekomposisi, maupun tanpa penambahan inokulan sebagai bahan dekomposer untuk mempercepat proses dekomposisinya sehingga pengomposan lebih cepat. Selama ini pengomposan membutuhkan waktu yang relative lama (minimal 3 bulan). Oleh karena itu, dengan menggunakan teknologi yang benar dalam proses pengomposan, diharapkan dapat dihasilkan kompos secara lebih cepat (maksimal dalam waktu 1 bulan). Bahan dekomposer yang sudah dikenal antara lain EM 4, Biotama 3, Biang kompos, Super Degra, Star dec, dan Degra Simba. Bentuk bahan dekomposer berupa cairan atau dapat juga berbentuk serbuk. Biostarter adalah cairan yang berisi mikroba pengurai sampah menjadi kompos. Selain dapat dibeli, biostarter juga dapat dibuat sendiri dengan cara yang mudah dan murah. Semua jenis formula EM terdiri atas lima kelompok mikroorganisme, yakni bakteri fotosintesis, lactobacillus (bakteri asam laktat), actinomycetes, ragi, dan cendawan fermentasi. EM 4 yang dikembangkan di Indonesia pada umumnya mengandung lactobacillus. Apabila diurai, EM 4 terdiri atas 80 spesies dari 10 genus. Beberapa aplikasi aplikasi EM 4 di bidang pertanian (termasuk perkebunan) membawa segudang manfaat, antara lain memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan kompos, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, dapat menekan aktivitas hama dan mikroorganisme patogen, dan meningkatkan serta menjaga kestabilan tanaman.





























V.          ALAT DAN BAHAN
A.  Alat
Ø Ember
Ø Saringan
Ø Kain kasa atau kain kaos
Ø Tali
Ø Pisau
B.  Bahan
Ø Buah Pepaya yang sudah masak 5 kg
Ø  Gula Merah (3-4 ons)
Ø Air cucian beras 1 liter





















VI.       CARA KERJA
1.    Buah dikupas dan ditumbuk atau diparut agar lebih lumat.
2.    Buah yang sudah lumat kemudian disaring untuk mendapatkan sarinya dan ditampung dalam ember.
3.    Gula dilarutkan dan dicampurkan dengan sari buah.
4.    Dimasukkan air cucian beras.
5.    Setelah semua tercampur, larutan dalam ember dimasukkan dalam ember dan ditutup dengan kain kaos kemudian kain diikat agar tidak ada binatang yang masuk.
6.    Disimpan pada tempat yang terkena sinar matahari selama 2 minggu.
7.    Bio Starter telah siap dipakai.















VII.     HASIL PENGAMATAN
Setelah larutan dibuka , diperoleh hasil:
1.    Warna larutan : kuning agak keruh
2.    Bau larutan : tengik keasaman
3.    Organisme dalam larutan : dalam larutan terdapat organisme seperti belatung dan terdapat busa-busa putih.





 







                                                                                                          

 








VIII.  PEMBAHASAN
   Dalam praktikum pembuatan dekomposer kita dilatih untuk dapat membuat dekomposer alami dari bahan-bahan yang ada disekitar kita serta menganalisanya. Bahan yang digunakan sangat mudah didapat seperti buah nenas atau pepaya (Charica papaya), air cucian beras atau air nira dan gula merah. Biostarter adalah cairan yang berisi mikroba pengurai sampai menjadi kompos. Selain dapat dibeli, biostarter juga dapat dibuat sendiri dengan cara yang mudah dan murah. Dalam praktikum dekomposer ini kami menggunakan buah pepaya, air cucian beras dan gula merah. Buah pepaya yang digunakan juga harus yang masak sekali namun tidak begitu lembek karena banyak mengandung makanan yang nantinya dibutuhkan mikroorganisme. Kemudian dipakainya air cucian beras dan gula merah karena mengandung banyak mineral dan zat-zat yang nantinya dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai energi dalam proses dekomposer. Jasad hidup inilah yang berperan dalam keberhasilan pembuatan dekomposer tersebut. Pertama, kita membersihkan pepaya dari bagian kulit dan bijinya agar memudahkan dalam proses penghalusan dan pemerasan. Pepaya dihancurkan dengan diremas di atas kain kasa yang sudah diwadahi ember di bawahnya. Pemerasan tersebut sambil dibarengi dengan pemberian air secukupnya agar sari pepaya yang dihasilkan banyak. Ampas pepaya dibuang, kemudian air sari pepaya tersebut dicampur dengan air cucian beras dan gula merah yang sudah dipotong-potong menjadi bagian yang kecil-kecil agar gula merah cepat larut. Setelah semua bahan tercampur, ember ditutup rapat dengan karung dan diikat, kemudian disimpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari selama 2 minggu. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas suhu dan tercampurnya kotoran dari luar. Setelah 2 minggu karung yang digunakan untuk menutupi larutan tersebut dibuka dari talinya dan cairan dalam ember tersebut dipindah ke dalam botol air mineral untuk diamati. Hasil yang diperoleh adalah cairan dekomposer bewarna orange karena warna buah pepaya yang orange dan berbau ammonia. Ammonia adalah senyawa kimia berbentuk gas dan memiliki bau yang tajam. Dalam bidang pertanian (termasuk perkebunan) decomposer sangat berguna untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan kompos, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, bisa menekan aktivitas hama dan mikroorganisme patogen, serta meningkatkan dan menjaga kestabilan tanaman. Dari hasil pengamatan yang dilakukan setelah dua minggu lamanya. Diperoleh hasil yaitu bahwa decomposer yang telah dibuat menggunakan buah pepaya tersebut memiliki larutan berwarna orange agak keruh serta berbau tengik keasaman. Selain itu didalam larutan juga terdapat organisme seperti belatung dan terdapat busa atau buih berwarna putih. Perlu diketahui bahwa jika larutan berwarna keruh berarti decomposer belum dapat digunakan atau diaplikasikan ke lapangan. Pengaplikasian baru dapat dilakukan jika larutan berwarna jernih tidak keruh dan tidak berbau tengik.















IX.   KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tentang pembuatan dekomposer dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Dekomposer adalah pengurai bahan organik yang diproses melalui pencampuran bahan – bahan organik.
2.    Dalam praktikum dekomposer kami menggunakan bahan buah pepaya, air, cucian beras dan gula merah.
3.    Hasil dari decomposer tersebut yaitu cairan berwarna orange agak keruh dan berbau tengik.
4. Dekomposer dapat menekan aktivitas hama dan mikroorganisme seperti patogen, serta dapat meningkatkan dan menjaga kestabilan tanaman
5.   Dekomposer sangat bermanfaat dalam bidang pertanian termasuk perkebunan antara lain untuk mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan kompos, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman dll.














DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Buku panduan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan:
            INSTIPER:Yogyakarta
Buringh,P.1993.Pengantar pengajian tanah-tanah wilayah Tropika dan sub tropika. Terjemahan : tejoyuwono N. Gadjah Mada Univ.press. : Yogyakarta.
Notohadiprawiro,T.,Soekodarmodjo,S dan E. Sukana,1997. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan peningkatan Efesiensi pemupukan. Bull.Fak. Pertanian UGM : Yogyakarta.
Rinsema, W.T.1983.Pupuk dan cara pemupukan. Bhratara Karya Aksara : Jakarta
          Schroeder,D. 1983 . Soil-facts and concept. int. potash institute Bern:   
          Switzerland.


               







     



Yogyakarta, 30 September 2014
Mengetahui
   Co. Ass
  


             ( Rio Agusta )
      
    Praktikan


  
       ( Sigit Wibowo )


1 komentar:

  1. bg makasih yo atas share nya bermanfaan, bg bsa mnjem yg udh di jilid gak :D

    BalasHapus