Powered By Blogger

Rabu, 17 Desember 2014

kesuburan 3

L­­­­APORAN RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN







InstipeR 2 






Disusun Oleh :

Nama            : Sigit Wibowo
NIM             : 13/15809/BP
Kelas            : SPKS H
Jurusan         : Budidaya Pertanian
Acara  III     : Aplikasi Pemupukan
Kelompok     : VII
Co.ass           : Rio Agusta


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.             ACARA              III     :  Aplikasi Pemupukan
II.          TANGGAL      :  02 September 2014
III.       TUJUAN          :  
1. Menghitung kebutuhan pupuk.
2. Melakukan pemupukan pada tanaman dengan berbagai                                      
    metode.
IV.       DASAR TEORI
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.   
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label  yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.
Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada tergang Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.   Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release.
Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.gunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.





















V.      ALAT DAN BAHAN
a.    Alat     :
Ø  Cangkul
Ø  Ember
Ø  Penyiram Air
b.    Bahan :
Ø  Pupuk Urea
Ø  Pupuk TSP
Ø  Pupuk KCl






















VI.   CARA KERJA
a.    Metode Broadcasting
1.    Tentukan dosis pupuk Urea yang akan digunakan untuk memupuk satu pohon.
2.    Lakukan pemupukan secara merata ke seluruh piringan tanaman dengan cara disebar, kemudian disiram merata.
b.    Metode Ring Placement
1.  Tentukan dosis pupuk TSP yang akan digunakan untuk memupuk satu pohon.
2.  Buat parit sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk terluar.
3.  Taburkan pupuk secara merata dalam parit, tutup dengan tanah, kemudian disiram.
c.    Metode Spot Placement
1.  Tentukan dosis pupuk KCl yang akan digunakan untuk memupuk satu pohon.
2.  Buat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal.
3.  Masukkan pupuk kedalam lubang, dan tutup kembali dengan tanah, kemudian disiram.












VII.  HASIL PENGAMATAN
Nama Tanaman              : Kelengkeng
Nama Pupuk                  : Urea
Cara Pemupukan           : Broadcasting
Foto Pengamatan           :




Nama Tanaman              : Kelengkeng
Nama Pupuk                  : TSP
Cara Pemupukan           : Ring Placement
Foto Pengamatan           :




Nama Tanaman              : Kelengkeng
Nama Pupuk                  : KCl
Cara Pemupukan           : Spot Placement
Foto Pengamatan           :




VIII.  PEMBAHASAN
Pada praktikum aplikasi pemupukan ini kita dituntut untuk mengetahui cara mengaplikasikan pupuk dan menghitung kebutuhan agar pada saat melakukan pemupukan tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan tepat jenis.
Pada acara ini menggunakan 3 metode pemupukan yaitu :   Metode Broadcasting yaitu dengan cara disebar di permukaan tanah di sekitar tajuk tanaman,  metode yang selanjutnya adalah metode ring placement yaitu membuat sircle sedalam 10-15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk terluar dan menaburkan pupuk pada circle tersebut danditutup tanah, metode terakhir adalah spot placement yaitu dengan membuat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm selanjutnya pemupukan kedalam lubang tersebut dan ditutup kembali dengan tanah.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label  yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.
Dalam melakukan aplikasi pemupuk dikenal beberapa metode antaral lain, metode spot placement yaitu dengan membuat lubang di samping tanaman dengan  pola segitiga sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal atau dicangkul, Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet, yaitu jenis pupuk KCL karena pupuk ini kelarutannya rendah.
Kemudian metode ring placement buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm secara melingkar. Tempatkan pupuk di dalam lingkaran  tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada sekeliling pohon dengan diameter  0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah, kelebihan dari metode ring placement dan spot placement adalah pupuk tidak banyak terbuang dan tercuci atau di serap tanaman lain, sedangkan kekurangan metode ini ialah tidak efisiensi waktu dan biaya.
Dan yang terahir menggunakan cara sebar atau broadcasting yaitu dengan menyebarkan pupuk pada sekeliling tanaman dan posisi penebaran dekat dengan akar agar supaya pupuk yang ditebar dapat diserap oleh tanaman secara optimal dan tidak terbuang oleh faktor cuaca, kelebihan metode ini adalah waktu yang digunakan lebih efisien sedangkan kekuranganya ialah banyak pupuk yang terbuang dan tidak diserap tanaman secara maxsimal. Dengan demikian dapat di amati perlakuan yang paling optimal dan yang tidak optimal dalam pemupukan yaitu dengan metode larikan karena dengan pupuk di tanam dalam tanah tidak dapat menguap dan dapat diserap oleh tanaman dengan maksimal.








IX.   KESIMPULAN
Dari praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan yang telah dilaksanakan maka, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ;
1.    Ada beberapa metode atau cara pemupukan yang biasa dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensi pupuk yang digunakan.
2.    Metode yang digunakan harus sesuai dengan jenis tanaman dan jenis pupuknya.
3.    Sebelum melakukan pemupukan harus menentukan dosis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis tanaman.
4.    Untuk kebun yang luasannya seperti kebun kelapa sawit, karet, dan jati metode pemupukan yang efektif dan efisien untuk digunakan adalah metode Broadcasting.
5.    Dapat mengidentifikasi metode mana yang lebih baik dalam pemupukan.
6.    Masing- masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan pada pemupukan.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Panduan Praktikum  Kesuburan Dan Kesehatan Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Hardjodinomo, 1970. Ilmu Memupuk. Bandung : penerbit Binacipta.
Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Bogor; CV Akademika pressindo.
Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Nurjaya dan Setyorini, D. 2009. Uji Tanah Untuk Menilai Kesuburan Tanah
Mendukung Produksi Tanaman. Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor. Bogor.















           Mengetahui                                                Yogyakarta, 1 Oktober 2014       
          Co. Asisten                                                                       Praktikan



      (Rio Agusta)                                                                    (Sigit Wibowo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar