I.
TANGGAL : 12 Februari 2014
II.
TUJUAN :1.Untuk mengetahui cara penentuan
kadar minyak.
2.Mengetahui cara
mengerjakan statistik dengan cara
dasar atau tulis
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Statistika
berasal dari kata “state” yang artinya negara.Karena dulu sebenarnya ilmu
statistika hanya digunakan pada negara saja dari pengolahan data hingga menarik
kesimpulan secara umum.Seiring berkembangnya zaman ilmu statistika mulai
diterapkan pada semua bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu biometri,ilmu
ekonometri dan ilmu sosiometri,ilmu astronomi dan sebagainya.
Menurut definisinya statistika ialah ilmu
yang berhubungan dengan pengumpulan
data,pengorganisasian,penyajian,penafsiran,analisis dan menarik kesimpulan dari
data tersebut.
Ilmu statistika dapat diartikan dalam
banyak pengertian tergantung pengolahan data baik itu data secara tunggal
ataupun data kelompok tergantung dari kebutuhan pengguna dalam penerapan ilmu
statistika.
Istilah
statistika pertama kalinya digunakan oleh Gottfried Achenwall(1749) sebagai
nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan.Pada awal abad ke-19 terjadi
pergeseran arti menjadi ilmu mengenai klasifikasi dan pengumpulan data.
Statistika merupakan
data yang berbentuk angka yang tersusun teratur dan menunjukkan sifat atau
penelitian yang agregatif serta menunjukkan kegiatan disuatu bidang.
Statistika
dikelompokkan atas statistika deskritif yang merupakan proses dari pengumpulan
data sampai menyajikan data tersebut kedalam bentuk yang mudah dipahami.Pada
statistika deskriptif menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan
dan menarik kesimpulan dari kelompok itu saja.Lalu statistika
induktiff/inferensia merupakan bagian mengumpulkan data hingga menarik
kesimpulan dari data tersebut.Statistika induktif menggunakan data dari suatu
sampel untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang membutuhkan kuantitatif
dengan level data atau rasio.Lalu statistika parametrik ialah statistika dengan
menggunakan asumsi tentang populasi dan memerlukan kuantitatif level data atau
rasio dan yang terakhir ialah statistika non parametrik ialah statistika yang
menggunakan asumsi populasi lebih sedikit atau tidak menggunakannya sama sekali
dan membutuhkan data serendah-rendahnya ordinal.
Ilmu statistika memiliki
beberapa kegunaan yaitu sebagai metode ilmiah dalam penelitian berbagai ilmu
pengetahuan,sebagai alat untuk menggambarkan dan menganalisa suatu peristiwa
secara kuantitatif,berfungsi sebagai dasar ilmiah dalam menganalisa dan
mengambil keputusan,membantu dalam memberi masukan bagi ilmu lain untuk
menciptakan teori-teori atau metode-metode lain yang bermanfaat.
V.
PEMBAHASAN
Praktikum
yang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2014, kami dapat mengetahui bahwa,
ilmu statistika mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Statistik dapat diterapkan pada bidang ilmu lainya, seperti ilmu biologi
(biometri), ilmu sosiologi (sosiometri), ilmu ekonomi (ekonometri).Statistika membantu kita dalam
menyusun data-data dari sebuah
permasalahan menjadi sistematis dan mempermudah kita untuk memahaminya.Statistika
mempermudah dalam perhitungan data seperti menentukan rata-rata suatu
data,mencari nilai tengah dari data baik tunggal atau
pun kelompok dan mencari
modus dari data tersebut.Perhitungan-perhitungan tersebut merupakan
pengembangan dari rumus-rumus dasar statistika.
Dalam praktikum kali ini kami menyusun data-data hujan tahunan Asembagus selama 19 tahun dari tahun
1877-1967.Data-data curah hujan tersebut tidak teratur sehingga sulit dimengerti.Maka
ilmu statistika sangat
berperan dalam menyusun
data tersebut kedalam bentuk tabel, sehingga kita dapat menarik kesimpulan dari
data-data curah hujan tersebut.
Untuk
menyusun data-data kedalam tabel,maka terlebih dahulu mencari data yang
nilainya tertinggi dan terendah.Data dengan nilai tertinggi ialah 36,1 dan data
terendah adalah 7,8.Setelah itu data dikelompokkan menjadi 10 kelas dengan
rumus n<250 =10-20.Setelah didapat
jumlah kelas maka menentukan interval antar kelas(C) dengan rumus C
Interval kelas (C) yang didapat ialah 2,83 dibulatkan
menjadi 3.Kemudian masing-masing kelas dikelompokkan.
Selanjutnya, kita dapat mencari
perhitungan-perhitungan pada data tersebut.Diawali dengan menentukan nilai tengah setiap kelas. Nilai
tengah kelas (Xi) dapat ditentukan
dengan rumus
.
Kemudian, menghitung frekuensi anggota di setiap
kelas.Frekuensi (fi) ialah banyaknya anggota
yang dalam setiap kelas. Setelah nilai tengah kelas (xi) dan frekuensi (fi)
dimasukkan kedalam tabel maka kita dapat menentukan frekuensi komulatif (fk). Untuk mencari Frekuensi komulatif
dengan cara menjumlahkan (fk) diatasnya
dengan frekuensi kelasnya.
Selanjutnya kita menghitung Xi.fi (perkalian antara nilai tengah kelas dengan frekuensi kelas)
dan menjumlah semua kelasnya.Lalu, kita menentukan nilai (di) dari setiap kelas.Penentuan nilai di dapat ditentukan dengan
rumusdi=
. Nilai Amerupakan nilai tengah-tengah kelas
dengan frekuensi tertinggi yaitu 18.
Selanjutnya,menentukan nilai di.fi(perkalian nilai di
dengan nilai frekuensi tiap kelas).setelah nilai di.fi maka kita dapat melakukan perhitunganmean(rata-rata) dari data tersebut.Mean(rata-rata) dapat dihitung dengan rumus Mean=
, dimana ∑Xi.fi
berjumlah 1652 dan ∑fi ialah 90,maka
didapatkan mean(rata-rata) adalah
18,3.
Langkah berikutnya adalah penghitungan Assumed Mean(mean dugaan).Rumusnya
adalah AM = A+C (
)dan didapatkan hasil AM ialah 18,3
dimana A adalah jumlah frekuensi terbesar, C merupakan interval kelas.Tahap selanjutnya adalah menghitung Median(nilai
tengah).Median dapat dicari dengan
rumus Median = L+C(
, dimana L ialah rerata dari batas bawah median kelas dikurang
dengan batas atas kelas dibawah median kelas yang berjumlah 16,5.Sedangkan
nilai 1/2n adalah jumlah keseluruhan anggota (90) dikali dengan ½ dan hasilnya
45.fc ialah frekuensi komulatif kelas
dibawah median kelas.Hasil median
yang didapat ialah 17,76.
Setelah itu melakukan perhitungan modus(nilai yang paling sering muncul dalam data) yang dapat
ditentukan dengan rumusModus = L+C(
), dimana d1 ialah selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas yang mendahului (19-15=4) sedangkan d2 ialah frekuensi kelas modus dengan kelas berikutnya (19-12=7),
dari hasil perhitungan yang didapatnilai
modus yang didapatkan ialah 17,59.
Hal ini membuktikan
bahwa imu statistika sangat membantu kita dalam melakukan perhitungan baik
dalam bentuk tabel atau dalam bentuk yang lainnya
VI.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum
tentang teori dan rumus dasar
statistic terapan yang telah dilaksanakan, maka didapatkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Statistika
merupakan ilmu yang berkaitan tentang pengumpulan data,analisis,penyajian
maupun menarik kesimpulan dari sebuah data.
2.
Statistika
membantu dalam menyusun dan menafsirkan data-data curah hujan yang masih tidak
teratur menjadi data-data yang terorganisir dan mudah dimengerti.
3.
Dari
praktikum tersebut didapatkan nilai mean adalah 18,3,nilai mean dugaan ialah
18,3,nilai median yaitu 17,76 dan nilai modus adalah 17,59
4.
Dari
data-data yang telah disusun dan dihitung dalam tabel tersebut kita dapat
mengetahui bahwa curah hujan di kelas 16,5-19,5 memiliki frekuensi tertinggi.Hal
ini berarti bukan curah hujan dengan kelas tertinggi yang sering terjadi dalam
kurun waktu 90 tahun,tetapi curah hujan diantara kelas 16,5-19,5 tersebut.
5.
Dari
perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan maka diketahui bahwa rata-rata
curah hujan dari tahun 1877-1967 di Asembagus adalah 18,3.
6.
Ilmu statistika sanngat berperan dalam menyusun
data yang sulit dipahami menjadi data yang mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Petunjuk Praktikum
Dasar-Dasar Statistika. Yogyakarta: tim laboratorium komputer INSTIPER
http://agusnurli.statistika.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/statistika.com
http://materikuliahmanjemen.blogspot.com/2012/12/ilmu-statistika.html
Sukarjo.
1990.Dasar-Dasar Statistik Terapan. Jakarta: Media cipta
Mengetahui, Yogyakarta,12 Februari 2014
(Yosep Bata) (Sigit Wibowo)
maaf salah ngepost
BalasHapus