LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
DISUSUN OLEH
Nama : Sigit Wibowo
NIM : 13/15809/BP
Kelas : SPKS-H
Jurusan : Budidaya Pertanian
Kelompok : VII
Acara II : Pembuatan
Larutan Stok Media MS
Co.Ass : Irpan Hariyanto
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.
ACARA II :.Pembuatan larutan stok media Ms
II.
TANGGAL :28 Agustus 2014
III.
TUJUAN :
1. Pengenalan prosedur pembuatan larutan stok media
2. Mampu melakukan pekerjaan pembuatan stok media
didalam laboratorium kultur jaringan.
IV.
TINJAUAN PUSTAKA
Kultur jaringan merupakan suatu rangkaian prosedur untuk memelihara dan
menumbuhkan sel tanaman (dapat berupa kalus, sel, protoplas) dan organ (batang,
akar, embrio) secara aseptik. Aseptik disini berarti bebas dari kontaminasi
mikroba.
Tujuan utama kultur jaringan tanaman yaitu untuk perbanyakan bagian
tanaman. Perbanyakan dapat dilakukan dengan cara merangsang pertumbuhan tunas
cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman
secara adventif, baik secara langsung maupun kalus terlebih dahulu.
Bagian-bagian tanaman dapat tumbuh secara optimal apabila menggunakan media
tepat yang digunakan untuk pemenuhan nutrisi tanaman. Media yang digunakan
harus mengandung mineral, gula, vitamin dan hormon dengan perbandingan yang
dibutuhkan secara tepat. Media perlu ditambahkan agar untuk mendapatkan media
semi padat yang fungsinya untuk meletakkan atau membenamkan jaringan tanaman
(Wetherell, 1976).
Menurut Prakash et al. (2004), pertumbuhan tanaman in vitro sebagian
besar dipengaruhi oleh komposisi media kultur. Komponen media yang utama dalam
kultur jaringan tanaman yaitu garam, mineral dan gula sebagai sumber karbon dan
air. Komponen lain merupakan tambahan organik, pengatur pertumbuhan, gell agar.
Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan antara lain Murashige dan
Skoog (MS), Linsmaier dan Skoog (LS), Woody Plant Medium (WPM), Knop,
Knudson-C, Anderson dan lain-lain. Meskipun beberapa jumlah komposisi dirubah
untuk langkah-langkah kultur jaringan dan spesies tanaman berbeda, media MS
(Murashige dan Skoog, 1962) dan LS (Linsmaier dan Skoog, 1965) paling banyak
digunakan dalam kultur jaringan tanaman.
Setiap unsur
yang terkandung dalam media mempunyai fungsi bagi metabolisme tanaman atau
proses kultur jaringan. Media yang digunakan untuk kultur sel dalam bentuk
larutan nutrisi, padat dan cair. Media MS sebagai media fundamental yang
mengandung nutrisi makro anorganik, nutrisi mikro anorganik, nutrisi Fe,
vitamin, organik dan zat pengatur pertumbuhan tanaman (phytohormon).
V.
ALAT &
BAHAN
a. Alat
1. Erlenmeyer 1000 ml, 250 ml dan 100 ml.
2. Labu takar 1 liter
3. Labu takar 100 ml.
4. Pengaduk kaca
5. Kompor
6. Neraca digital
7. Kertas kaltir
8. Sendok tanduk
9. Gelas ukur 1000 ml, 500 ml dan 100 ml
b. Bahan
1. Garam –garam anorganik seperti tersebut doibawah ini
2. Zat epngatur tumbuh
3. Aquadesh
VI.
CARA KERJA
·
Pembuatan Larutan Stok A, 100 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang pesenyawaan NH4NO3
sebanyak 8.35 g
2. Memasukan bahan yang telah ditimbang tersebut ke dalam
gelas piala bersih yang telah berisi aquades atau air bebas ion kurang lebih 70
ml. selanjutnya melakukan pengadukan hingga larut merata, jika berhasil larutan
berwarna bening
3. Memindahkan larutan tersebut ke daam labu takar 100 ml
yang telah dibilas dengan aquades . Kemudian di dalm labu takar dilakukan
penambahan air hingga volumenya tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupny denan rapat dan memberi label “A”. selanjutnya
menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
·
Pembuatan Larutan Stok B, 100 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang persenyawaan KNO3 sebanyak 9.5 g
2. Memasukan bahan yang telah ditimbang ke dalam gelas
piala yang telah dibilas dengan aquades. Mengaduk bahan tersebut sampai larut,
jika berhasil maa arutan berwarna bening
3.
Memindahkan larutan tersebut ke
dalam labu takar 100 ml yang telah dibilas dengan menggunakan aquades. Kemudian
menambahkan aquades hingga volume tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupnya dengan rapat dan memberi label
“A”. selanjutnya menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat.
·
Pembuatan Larutan Stok C, 100 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang persenyawaan CaCl2 sebanyak 9,5 g
2. Memasukan bahan yang telah ditimbang ke dalam gelas
piala yang telah dibilas dengan aquades. Mengaduk bahan tersebut sampai larut,
jika berhasil ma arutan berwarna bening
3. Memindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 100
ml yang telah dibilas dengan menggunakan aquades. Kemudian menambahkan aquades
hingga volume tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupnya dengan rapat dan memberi label
“C”. selanjutnya menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat.
·
Pembuatan Larutan Stok D, 100 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang persenyawaan MgSO4 sebanyak 0,33 g dan persenyawaan KH2PO4 sebanyak
1,7 g
2. Memasukan bahan yang telah ditimbang ke dalam gelas
piala yang terpisah dan telah dibilas dengan aquades. Mengaduk bahan tersebut
sampai larut, jika berhasil maka larutan berwarna bening
3. Memindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 100
ml yang telah dibilas dengan menggunakan aquades. Kemudian menambahkan aquades
hingga volume tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupnya dengan rapat dan memberi label
“D”. selanjutnya menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat.
·
Pembuatan Larutan Stok E, 100 ml konsentrasi 200 kali
1. Menimbang persenyawaan FeSO4.7H2O
sebanyak 0,557 g
dan persenyawaan Na2.EDTA
sebanyak 0,745 g
2. Memasukan bahan yang telah ditimbang ke dalam gelas
piala yang terpisah dan telah dibilas dengan aquades. Mengaduk bahan tersebut
sampai larut, jika berhasil maka larutan berwarna bening
3.
Memindahkan larutan tersebut ke
dalam labu takar 100 ml yang telah dibilas dengan menggunakan aquades. Kemudian
menambahkan aquades hingga volume tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupnya dengan rapat dan memberi label
“E”. selanjutnya menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat.
·
Pembuatan Larutan Stok F, 100 ml konsentrasi 200 kali
1.
Menimbang persenyawaan unsure
hara mikro dengan menggunakan timbangan :
NO
|
BAHAN
KIMIA
|
JUMLAH
YANG DIBUTUHKAN
|
1
|
MnSO4.7H2O
|
338
mg
|
2
|
ZnSO4.7H2O
|
7400
mg
|
3
|
H3BO3
|
124
mg
|
4
|
KI
|
16,6
mg
|
5
|
Na2MoO4.2H2O
|
5,0
mg
|
6
|
CoCl2.6H2O
|
0,05
mg
|
7
|
CuSO4.5H2O
|
0,05
mg
|
2.
Memasukan bahan yang telah
ditimbang ke dalam gelas piala yang terpisah dan telah dibilas dengan aquades.
Mengaduk bahan tersebut sampai larut, jika berhasil maka larutan berwarna
bening
3.
Memindahkan larutan tersebut ke
dalam labu takar 100 ml yang telah dibilas dengan menggunakan aquades. Kemudian
menambahkan aquades hingga volume tepat 100 ml
4. Memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
bertutup dengan ukuran 150 ml dan menutupnya dengan rapat dan memberi label
“F”. selanjutnya menyimpan larutan stok ke dalam ruang pendingin
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan
menggunakan aquades d an menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat.
·
Larutan stok G,
100 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang 0,1 g myo inositol, Kemudian memasukkan
semua bahan ke dalam labu takar 100 ml, yang telah berisi aquades kurang lebih
25 ml. Labu takar selanjutnya dikocok hingga semua bahan larut merat, kemudian
volume labu ukur ditatapkan menjadi 100 ml dengan menambahkan aquades.
Selanjutnya memindahkan larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer 150 ml dan menutup
rapat dan menyimpan pada lemari pendingin.
·
Vitamin dan zat pengatur tumbuh
1. Menimbang bahan-bahan berikut :
a) Thiamine HCl :
10 mg
b) Nicotinic Acid :
50 mg
c) Pyridoxine HCl :
50 mg
d) Glycine :
200 mg
2. Kemudian memasukkan semua bahan ke dalam labu takar
100 ml, yang telah berisi aquades kurang lebih 25 ml. Labu takar selanjutnya
dikocok hingga semua bahan larut merat, kemudian volume labu ukur ditatapkan
menjadi 100 ml dengan menambahkan aquades. Selanjutnya memindahkan larutan
tersebut ke dalam Erlenmeyer 150 ml dan menutup rapat dan menyimpan pada lemari
pendingin.
VII.
HASIL
PENGAMATAN
Stok
|
Bahan kimia
|
Kons.
Per liter
|
Berat
persenyawaan (mg)
|
Kepekatan
larutan stok
|
Vol. Pemipetan Stok
(ml/L)
|
A
|
NH4NO3
|
1650
|
83500
|
50
|
5,0
|
B
|
KNO3
|
1900
|
95000
|
50
|
5,0
|
C
|
CaCl2.2H2O
|
440
|
44000
|
100
|
2,5
|
D
|
MgSO4
KH2PO4
|
370
170
|
37000
17000
|
100
|
2,5
|
E
|
FeSO4.7H2O
Na2EDTA
|
28
37,3
|
5570
7450
|
200
|
1,25
|
F
|
MnSO4.
H2O
MgSO4.7
H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4.2H2O
CoCl2.6H2O
CuSO4.5H2O
|
22,3
8,6
6,2
0,83
0,25
0,025
0,025
|
11150
4300
3100
415
125
12,5
12,5
|
500
|
0,5
|
G
|
Myo inisytol
|
100
|
100
|
10000
|
|
H
|
Thiamin
Nikotinik acid
Piridoksin
Glysine
|
0,1
0,5
0,5
2
|
100
500
500
2000
|
1000
1000
1000
1000
|
|
NO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1
|
|
Larutan J.T Baker
|
2
|
|
Larutan Mg
|
3
|
|
Larutan Stock A
|
4
|
|
Larutan Stock B
|
5
|
|
Larutan Stock C
|
6
|
|
Larutan Stock D
|
7
|
|
Larutan Stock E
|
8
|
|
Larutan Stock F1
|
10
|
|
Larutan Stock F2
|
11
|
|
Larutan Stock MYO
|
12
|
|
Larutan Stock Vit
|
13
|
|
Larutan Stock NAA
|
14
|
|
Larutan Stock NaOh
|
15
|
|
Larutan MS
|
VIII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan larutan stok.
Diawali dengan penimbangan media komponen penyusun larutan stok dengan
menggunakan timbangan analitik. Setelah dilakukan penimbangan sesuai dengan
kebutuhan yaitu berdasarkan kepekatan atau konsentrasi yang dinginkan, maka
dilakukan proses pelarutan dengan menggunakan aquades murni yang tidak
mengandung ion. Untuk larutan stok yang terdiri lebih dari satu persenyawaan
maka proses pelarutan dilakukan pada tempat yang berbeda hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antara masing-msing persenyawaan
misalnya reaksi penggaraman yang dapat meyebabkan degradasi atau penurunan dari
larutan stok itu sendiri.
Hal pertama dilakukan adalah mengambil aquadesh
200 ml yaitu diukur dengan menggunakan gelas ukur dan dimasukkan kedalam gelas
piala. Lau kita menimbang COCl2 sebanyak 0,01 gram.kita menimbang semua larutan
agar kadar larutan tersebut tepat dan tidak berlebih, sehingga pada larutan
stok sesuai konsentrasinya cocok dengan media yang akan kita ambil eksplannya.
Setelah ditimbang COCl2 dan aquadesh diaduk hingga merata lalu ditutup dengan
kertas alumunium dan diikat dengan karet dan harus tertutup rapat agar tidak
terkontaminasi udara luar yang tidak steril dan membawa bakteri serta jamur
yang akan membuat larutan stok kita menjadi rusak dan tidak bias dipakai.
Kemudian disimpan paling lama selama 2-3 minggu. Setelah itu larutannya akan
kadaluarsa dan tidak bias dipakai lagi untuk eksplan, jadi jika kita membuat
larutan stok harus hati-hati dan teliti. Jika dalam pembuatan larutan salah
maka kita harus mengulang dari awal lagi karena jika tidak ada larutan stok
eksplan yang kita tanam akan terganggu pertumbuhannya karena tidak mendapatkan
unsure hara yang baik makro maupun mikro.
IX.
KESIMPULAN
Pada
praktikum kali ini dapat di ambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. pembuatan larutan stok yang terdiri dari stok
A-F melalui beberapa tahapan antara lain: penimbangan persenyawaan, pelarutan
senyawa kimia, penetapan volume akhir, panyimpanan pada lemari es..
2. Untuk larutan stok yang terdiri lebih dari
satu persenyawaan maka proses pelarutan dilakukan pada tempat yang berbeda.
3. Dengan adanya larutan stok dapat memberi
keuntungan antara lain yaitu menghemat waktu pekerjaan, menimbang bahan media
setiap kali ingin membuat media, mengatasi kesulitan menimbang dalam
konsentrasi kecil.
4. Menimbang
larutan yang akan digunakan agar larutan yang kita pakai kadarnya sesuai dan
tidak berlebih yang akan mengganggu pertumbuhan eksplannya.
5. Mengaduk
larutan yang dicampur hingga merata, agar larutan yang akan kita masukkan ke
botol kultur jaringan terbagi rata.
6. Sterilisasi autoclave menggunakan
panas dan tekanan dari uap air. Temperature sterilasi biasanya 1210C,
tekanan yang biasa digunakan 1,2 atm
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,2014. Buku Petunjuk praktikum kultur jaringan Pertanian.
Institut Pertanian
STIPER. Yogyakarta
George, E. T and P. O. Sherington. 1984.
Plant Popagation by Tissue Culture Handbook And Directory Comercil Collaboration.
Exogetis Ltd, England.Hendaryono dan Ir Ari Wijayani, 2007. Teknik Kultur
Jaringan.Marlin, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kultur
Jaringan. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Nugroho, A dan H. Sugianto. 1997. Pedoman
Pelaksanaan Tehnik Kultur Jaringan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Wattimena, G. A. 1992. Bioteknologi Tanaman.
IPB, Bogor.
Mengetahui,
Co.Ass
( Irpan
Hariyanto)
|
Yogyakarta,
14 September 2014
Pratikan
( Sigit Wibowo)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar