LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KLIMATOLOGI PERTANIAN
Disusun Oleh :
Nama
: Sigit Wibowo
Nim : 13/15809/BP_SPKS
Kelas : SPKS H
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara I
: Pengenalan Stasiun
Meteorologi dan
Peralatannya
Co.Ass : Muslim
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2014
I.
ACARA I :
Pengenalan Stasiun Meteorologi Dan
Peralatannya
II.
TANGGAL : 27 Februari 2014
III.
TUJUAN:
1.
Mengenal stasiun
meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur anasir cuaca yang biasa digunakan
dalam bidang meteorologi pertanian.
2.
Mempelajari
prinsip kerja, cara penggunaan alat, serta macam data dan kualitas data yang
dihasilkan dari suatu alat pengukur anasir cuaca.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Klimatologi merupakan ilmu
tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya,
meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil
akhir dari proses-proses atmosfer.
Klimatologi berasal dari bahasa
Yunani Klima dan Logos yang masing-masing berarti kemiringan (slope) yang di
arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi, definisi
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara
iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi
dari data-data yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya,
orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik.
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi
tanaman.
Untuk daerah tropis seperti
indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan
produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Setiap
tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan
sumber air utama bagi tanaman.
Atmosfir dapat diartikan sebagai selubung udara di sekitar bumi yang
terdiri dari campuran gas dan zat, yaitu sekitar 98 % unsur nitrogen dan
oksigen serta 2 % lainnya terdiri dari gas argon, ozon, uap hydrogen,
karbondioksida, neon , helium,nkrypton, xenon dan partikel-partikel organik
maupun anorganik yang menyelubungi bumi. Atmosfir ini terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan bawah disebut troposfer
dan bagian atasnya disebut stratosfer.
Oleh karena kondisi iklim di setiap daerah tidak sama,
maka terdapat penggolongan iklim yang sering disebut dengan istilah klasifikasi
iklim. Klasifikasi iklim ini seringkali dinyatakan sebagai tipe hujan, karena
data yang dianalisisnya adalah data curah hujan. Untuk penentuan klasifikasi
ini telah disepakati datanya harus tersedia paling sedikit 10 tahun yang
diperoleh dari satu stasiun klimatologi atau hasil rata-rata dari beberapa
stasiun yang tercakup di daerah yang akan ditentukan tipe iklimnya.
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk
mengadakan pengamatan secara terus menerus keadaan lingkungan (atmosfer). Suatu
stasiun Meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun
beturut-turut, sehingga akan didapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan
iklim suatu tempat. Agar diperoleh hasil pengamatan yang akurat, maka
dibutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1.
Menempatkan
lokasi stasiun harur mewakili keadaan lahan yang luas.
2.
Masing-masing
alat harus dapat memberikan hasil pengukuran parameter cuaca yang absah (tepat
dan akurat), sederhana, terlatih, kuat atau tidak mudah rusak, mudah penggunaan
dan perawatannya.
3.
Pengamatan
harus dapat dipercaya, terlatih, dan terampil.
Stasiun meteorologi harus
ditempatkan pada daerah terbuka dan representatif (mewakili). Secara umum, luas
daerah terbuka bagi suatu stasiun Meteorologi Pertaian dengan peralatannya
lengkap kira-kira 2-2,5 ha.
V.
HASIL PENGAMATAN
A. Peralatan Manual
1.
Alat Pengukur Curah Hujan
a.
Nama Alat : Ombrometer tipe Observatorium
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Mulut
penangkar seluas 100 cm2
b. Corong
sempit
c. Tabung
penampung dengan kapasitas setara 300 – 500 mm CH
Kran
|
Satuan alat :
mm
Satuan pengukuran :
mm
Ketelitian alat :
0,5 mm
Prinsip kerja :
Penampungan curah hujan
Cara kerja alat
a. Air
hujan diukur dengan alat ini yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan
Geofisika, Jakarta.
b. Pada
alat ini, terdapat tandon (reservoir). Pada bagian bawah tandon, terdapat keran
untuk mengeluarkan air hujan.
c. Lalu ukur
air hujan tersebut, lalu catat.
Cara pemasangan :
a.
Alat ditempatkan
di lapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat
sekurang-kurangnya sama dengan tinggi
pohon atau bangunan tersebut.
b.
Permukaan mulut
corong harus benar-benar horizontal dan dipasang pada ketinggian 120 cm dari
permukaan tanah.
Cara pengamatan
a.
Pengamatan
dilakukan setiap pukul 07.00 pagi.
b.
Data curah hujan
harian di dapat dengan jalan kran dibuka dan airnya ditampung dalam gelas
penakar yang bersatuan mm tinggi air.
c.
Ketelitian
pengamatan sampai 0,2 mm.
d.
Hujan kurang
dari 0,5 mm dianggap tidak ada meskipun tetap dicatat.
e.
Jika gelas
penakar penuh, pengukuran dapat dilakukan dengan menukur volume air yang
tertampung dengan gelas ukur biasa. Karena luas penampung pengukuran curah
hujan 100 cm2 sehingga setiap volume 10 cm2 berarti sama
dengan 1 mm tinggi permukaan air.
b.
Nama Alat : Ombrograf
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Mulut
penangkar
b. Corong
sempit
c. Tabung
penampung
d. Tabung
penampung utama dengan kapasitas setara dengan 60 mm CH
e. Saluran
pembuangan air dengan system bejana berhubungan
f. Silinder
kertas grafik
Pelampun
|
Satuan alat :
mm
Satuan pengukuran :mm
Ketelitian alat :
2 mm
Prinsip kerja :
Dengan system pelampung
Cara kerja alat
Air hujan ditampung dala silinder yang di dalamnya terdapat sebuah
pelampung yang dapat bergerak ke atas oleh air hujan yang tertampung. Curah
hujan kemudian dicatat pada pias dengan sebuah pena pencatat yang digerakkan
oleh pelampung tersebut. Lebar pias sesuai dengan curah hujan sebesar 60 mm. Jika
pena itu mencapai batas atas 60 mm, maka air hujan di dalam silinder itu akan
terbuang melalui sifon pada silinder dan pena kemudian turun ke batas bawah,
yaitu titik 0 mm dari pias disebabkan oleh pelampungnya turun kembali ke
kedudukan semula.
Cara pemasangan :
a.
Syarat
penempatan alat seperti ombrometer.
b.
Alat dipasang
diatas permukaan tanah dengan tinggi permukaan mulut corong 40 cm dari
permukaan tanah.
Cara pengamatan :
a.
Kertas grafik
dipasang pada silinder yang berputar teratus secara otomatis.
b.
Penggantian
kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.
c.
Pencatatan curah
hujan bersifat komulatif, dengan kapasitas maksimum penampungan 60 mm. (satuan
pencatatan dalam mm).
d.
Banyaknya curah
hujan dan terjadinya hujan (waktu dan intensitas) dapat dibaca dari kertas
grafik.
2.
Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara
a.
Nama Alat : Psikrometer
Prinsip kerja : Berdasarkan
Hukum Termodinamika
1)
Psikrometer
Sangkar
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Statif
b. Termometer
bola basah
c. Termometer
bola kering
d. Kain kasa
yang di basahi
Bejana tempat air
|
Satuan alat :
0C
Satuan pengukuran :
%
Ketelitian alat :
0,5 0C
Cara kerja alat
Alat ini terdiri dari termometer bola kering
dan bola basah. Alat ini ditempatkan dalam sangkar meteorologi dalam kedudukan
tegak. Bola yang mengandung air raksa dari termometer bola basah dibungkus
dengan kain yang dibasahi terus- menerus dengan air destilasi melalui benang
yang tercelup pada sebuah mangkok air yang kecil. Dengan memutar psikrometer di
luar sangkar meteorologi selama kurang lebih 1 sampai 2 menit dapat dibaca suhu
termometer bola basah dan bola kering, kemudian dengan menggunakan tabel kelembaban
dapat ditentukan kelembaban nisbi udara. Kecepatan angin yang dihasilkan pada
reservoir TBB- nya ialah antara 3 – 5 m/detik.
Cara pemasangan :
a.
Psikrometer
dipasang dalam sangkar meteo
b.
Kain kasa pada termometer bola basah haris dijaga tetap bersih dan
selalu terbasahi secara kapilaritas.
Cara pengamatan :
a.
Pengamatan
dilakukan 3 kali dalam sehari, pada pukul 07.00, 13.00 atau 14.00 dan pukul
18.00
b.
Mula-mula
dilakukan pembacaan suhu termometer bola basah (TBB) kemudian termometer bola
kering (TBK).
c.
Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,1 oC.
kelembaban nisbi suatu saat dicari dalam tabel, berdaarkan nilai selisih suhu
pada TBK dan TBB.
2)
Sling Psikrometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Termometer
bola basah
b. Termometer
bola kering
c. pegangan
|
Satuan alat :
0C
Satuan pengukuran :
%
Ketelitian alat :
0,2 0C
Prinsip kerja :
Berdasarkan sistem Termodinamika
Cara kerja alat
Alat ini terdiri dari termometer bola kering dan bola basah. Alat
ini ditempatkan dalam sangkar meteorologi dalam kedudukan tegak. Bola yang
mengandung air raksa dari termometer bola basah dibungkus dengan kain yang
dibasahi terus- menerus dengan air destilasi melalui benang yang tercelup pada
sebuah mangkok air yang kecil. Dengan memutar psikrometer di luar sangkar
meteorologi selama kurang lebih 1 sampai 2 menit dapat dibaca suhu termometer
bola basah dan bola kering, kemudian dengan menggunakan tabel kelembaban dapat
ditentukan kelembaban nisbi udara. Kecepatan angin yang dihasilkan pada
reservoir TBB- nya ialah antara 2,5m/detik
Cara pemasangan : Portable
Cara pengamatan :
a.
Sebelum digunakan, kain kasa pada TBB di tetesi air
secukupnya.
b.
Selanjutnya Sling Psikrometer diputar ± 33 kali dengan
kecepatan perputaran 4 putaran/detik atau lebih kurang sama dengan keceepatan
angin 2,5 m/detik.
c.
Pengamatan selanjutnya sama seperti pada Psikrometer
Sangkar.
3)
Psikrometer tipe
Assmann
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Termometer
bola basah
b. Termometer
bola kering
c. Kipas
d. Sekrup
pemutar pegas
e. Saluran angin
|
Satuan alat :
0C
Satuan pengukuran :
%
Ketelitian alat : 0,2 0C
Prinsip kerja :
Berdasarkan Hukum Termodinamika
Cara kerja alat
Alat ini terdiri dari termometer bola kering
dan bola basah. Alat ini ditempatkan dalam sangkar meteorologi dalam kedudukan
tegak. Bola yang mengandung air raksa dari termometer bola basah dibungkus
dengan kain yang dibasahi terus- menerus dengan air destilasi melalui benang
yang tercelup pada sebuah mangkok air yang kecil. Dengan memutar psikrometer di
luar sangkar meteorologi selama kurang lebih 1 sampai 2 menit dapat dibaca suhu
termometer bola basah dan bola kering, kemudian dengan menggunakan tabel
kelembaban dapat ditentukan kelembaban nisbi udara. Kecepatan angin yang
dihasilkan pada reservoir TBB- nya ialah antara 5 m/detik.
Cara pemasangan : Portable
a.
Alat ini umumnya digunakan dalam pengamatan profil
kelembaban nisbi udara.
Cara pengamatan :
a.
Sebelum dipakai, kain kasa pada TBB di tetesi dengan air.
b.
Pegas kipas diputar, sehingga kipas akan mengalirkan
udara dengan kecepatan kurang lebih 5 m/detik pada bagian reservois termometernya.
c.
Setelah suhu termometer konstan dilakukan pembacaan
seperti pada Psikrometer Sangkar.
b.
Nama Alat : Higrograf
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Rambut
b. Sistem
tuas
c. Pena /
penera grafik
d. Silinder
kertas grafik
|
Satuan Alat :
%
Satuan pengukuran :
%
Ketelitian alat :
1 %
Prinsip kerja :
Sifat kembang kerut benda Higrokopis
Cara kerja alat
Alat ini bekerja berdasarkan atas perubahan
panjang bahan higroskopis jika menyerap atau menguapakan air. Bahan higroskopis
yang umum digunakan sebagai sensor adalah rambut manusia yang telah dibersihkan
dari debu, minyak dan lemak. Rambut manusia berubah panjang 2,5% akibat
perubahan RH dan 0 – 100%. Akan tetapi hubungan tersebut tidak linier sehingga
alat ini kurang baik bila dipakai di daerah dengan RH kurang 25%. Selain itu
rambut manusia mempunyai koefisien muai yang sangat rendah sehingga suhu tidak
banyak berpengaruh terhadap perubahan panjang. Selain itu juga, alat ini
mempunyai sifat yang praktis (data yang didapat berupa data matang) dan dapat
mencatat kelmbaban nisbi sampai 100% meskipun kurang teliti (nilai ketelitian
3%) sehingga sebelum digunakan harus ditera terlebih dahulu dengan psikrometer.
Cara pemasangan :
a.
Di pasang pada sangkar meteo
Cara pengamatan :
a.
Di pasang kertas grafik pada silinder yang dapat
berputar secara otomatis.
b.
Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam
seminggu.
c.
Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) dapat
dibaca pada kertas grafik.
d.
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan
kelembaban nisbi udara selama satu minggu.
e.
3.
Alat Pengukur Suhu Udara
a.
Nama Alat : Termometer
Biasa (Glass-Thermometer)
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
b. Pipa
kapiler berisi air raksa / alkohol
|
Satuan alat :
0C
Satuan pengukuran :
0C
Ketelitian alat :
0,5 0C
Prinsip kerja :
Muai ruang zat cair
Cara kerja alat
a. Alat ini
bekerja dengan prinsip kerja muai ruang zat cair.
Cara pemasangan :
a. Dipasang
sekaligus sebagai termometer bola kering pada Psikrometer sangkar
Cara pengamatan :
a.
Suhu udara dapat dibaca pada sekala termometer dengan
ketelitian pembacaan 0,1 0C.
b.
Mata pengamatan harus tegak lurus terhadap kolom air
raksa.
c.
Pengamatan dilakukan tiga kali sehari, pada pukul
07.00, 13.00 dan 18.00.
b.
Nama Alat : Termometer
Maksimum
Gamabr
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
b. Celah
sempit
c. Pipa
kapiler berisi air raksa
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukura : oC
Ketelitian alat : 0,25 oC
Prinsip kerja :
Muai ruang zat cair (air raksa) yang dimodifikasi dengan adanya penyempitan
pada pipa kapiler.
Cara kerja :
Alat ini bekerja karena diletakkan mendatar
agak miring ke atas karena adanya tegangan permukaan. Pada tabung gelasnya
dibuat penyempitan pembuluh (konstriksi). Jika suhu panas maka air raksa memuai
sehingga permukaan air raksa nail (bergerak ke kanan) tetapi jika suhu turun,
permukaan air raksa tetap pada kedudukan seperti pada waktu suhu panas, hal ini
disebabkan adanya konstriksi yang menutup air raksa yang berada di atasnya.
Untuk mengembalikan air raksa ke tandon (reservoir) kembali maka termometer
harus dikibas- kibaskan dengan kuat.
Cara pemasangan :
a. Dipasang pada
sangkar meteo dan dipasang miring kurang
lebih 2o terhadap sumbu horizontal dengan bagian reservoir lebih rendah
Cara pengamatan :
a.
Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air
raksa.
b.
Setelah pengamatan, alaat dipasang pada posisi bagian
reservoir disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutusan kolom
air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk pengamatan selanjutnya.
c.
Pengamatan dilakukan pada sore hari pada pukul 16.00 WIB.
c.
Nama Alat : Termometer
Minimum
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
b. Index putunjuk suhu Minimum
c. Pipa
kapiler berisi Alkohol
|
Satuan alat :
oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 0,25 oC
Prinsip kerja
Muai ruang alkohol
yang dimodifikasi dengan adanya indeks.
Cara kerja alat
:
Alat ini menggunakan alkohol.
Pada pembuluh yang berisi alkohol ditempatkan indeks gelas berwarna (biasanya
merah). Agar tidak ada gaya gravitasi, maka termometer minimum diletakkan
mendatar, dengan demikian gaya yang bekerja hanya gaya permukaan saja. Jika
suhu dingin maka permukaan alkohol yang bergerak ke kiri akan membawa indeks
penunjuk, yang berwarna merah dan jika suhu naik, maka indeks akan tetap pada
tempatnya, meskipun permukaan alkohol mengembang dan bergerak ke kanan.
Cara pemasangan :
a.
Dipasang
pada sangkar meteo dengan kedudukan
benar-benar datar.
Cara pengamatan
:
a.
Suhu
udara minimum dapat diketahui dengan membaca tepat pada skala yang ditunjuk
oleh ujung indeks yang berdekatan dengan ujung kolom alkohol.
b.
Ujung
kolom alkoho menunjukkan kepada suhu udara sesaat.
c.
Pengamatan
dilakukan pada sore hari pukul 16.00.
d.
Setelah
pengamatan, indeks harus dikembalikan tepat pada ujung kolom alkohol, untuk
pengamatan hari selanjutnya.
d.
Nama Alat : Termometer
Maksimum-Minimum Six Bellani
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
b. Pipa
kapiler berisi Air Raksa
c. Pipa
kapiler berisi Alkohol
d. Indeks
penunjuk suhu Maksimum
e. Indeks
pununjuk suhu Minimum
|
Satuan alat : oC
Satuan
pengukurat : oC
Ketelitian
alat : 2,5 oC
Prinsip
kerja
Muai
ruang zat cair (alkohol dan air raksa).
Cara kerja alat
Alat ini didasarkan pada pemuaian alkohol dan
air raksa yang dimodifikasi dengan adanya indeks. Indeks penunjuk suhu maksimum
hanya dapat bergeak ke atas jika didorong oleh kolom air raksa pada saat
memuai, sedang indeks penunjuk suhu minimum hanya dapat bergerak jika ditarik
oleh kolom alkohol ke arah reservoir pada saat menyusut. Walaupun alat ini
cukup praktis, tetapi menurut WMO alat ini dianggap kurang teliti karena adanya
beda muai antara air raksa dengan alkohol.
Cara pemasangan :
a. Dipasang pada
sangkar meteo dengan posisi tegak.
Cara pengamatan :
a.
Suhu maksimu dan minimum dibaca pada ujung bawah indeks.
b.
Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum dan bagian
kiri suhu minimum.
c.
Pengamatan dilakukan pada sore hari pukul 16.00.
d.
Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya
tombol kemudian ditekan sedemikian sehinga ujung bawah indeks berhimpit dengan
permukaan air raksa.
4.
Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara
a.
Nama Alat : Termohigrometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Spiral
Dwi Logam / bimetal
b. Spiral
benda higroskopis
c. Jarum
penunjuk Skala Suhu
d. Jarum
penunjuk Skala Kelembaban
e. Ventilasi
|
Satuan alat : oC,%
Satuan pengukuran : oC,%
Ketelitian alat : 0,5 oC, 1 %
Prinsip kerja
Muai dwi logam, higroskopis rambut
Cara kerja alat
Alat ini bekerja berdasarkan atas perubahan
panjang bahan higroskopis jika menyerap atau menguapakan air. Bahan higroskopis
yang umum digunakan sebagai sensor adalah rambut manusia yang telah dibersihkan
dari debu, minyak dan lemak. Rambut manusia berubah panjang 2,5% akibat
perubahan RH dan 0 – 100%. Akan tetapi hubungan tersebut tidak linier sehingga
alat ini kurang baik bila dipakai di daerah dengan RH kurang 25%. Selain itu
rambut manusia mempunyai koefisien muai yang sangat rendah sehingga suhu tidak
banyak berpengaruh terhadap perubahan panjang. Selain itu, alat ini juga
bekerja pada spiral dwi logam/ bimetal dan spiral benda higroskopis yang
terdapat di dalamnya. Alat ini mirip dengan prinsip termometer.
Cara pemasangan :
a. Protebel ataupun
dipasang pada sangkar meteo.
Cara pengamatan :
a.
Saat pengamtan alat harus terlindungi dari pengaruh sinar
matahari secara langsung dan tetesan air
hujan.
b.
Suhu udara (oC) dan kelembaban persentase dibaca langsung
pada alat.
b.
Nama Alat : Termohigrograf
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Lempeng
dwi logam / Bimetal
b. Rambut
c. Sistem
tuas Higrograf
d. Sistem
tuas Termograf
e. Pena
f. Silinder
kertas Grafik
|
Satuan
alat : oC,%
Satuan
pengukuran : oC,%
Ketelitian
alat : 0,5 oC, 1 %
Prinsip kerja
Muai dwi logam, higroskopis rambut
Cara kerja alat
Alat ini bekerja dengan cara mencatat suhu dan
kelembaban udara dengan sendirinya secara kontinu. Pias dipasang untuk selama 1
minggu, mulai hari Senin sampai hari Senin berikutnya. Pias diletakkan pada
silinder yang berputar. Alat ini harus dikendalikan dengan alat jenis bukan
pencatat, misalnya jam 07.00, 13.00, dan 18.00 waktu setempat.
Cara pemasangan :
a.
Protebel ataupun dipasang pada sangkar meteo.
Cara pengamatan :
a.
Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar
secara otomatis.
b.
Kertas grafik diganti setiap minggu.
c.
Kelembaban nisbi (%) dan temperatur (oC) suatu
saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik.
5.
Alat Pengukur
Suhu Air
a.
Nama Alat : Termometer
Maksimum – Minimum Permukaan Air
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
b. Pipa
Kapiler berisi Air Raksa
c. Pipa
Kapiler berisi Alkohol
d. Indeks
penunjuk suhu Maksimum
e. Indeks
penunjuk suhu minimum
f. Pelindung
Resevoir
g. Pelampung
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian
alat : 0,5 oC
Prinsip
kerja
Muai
zat cair
Cara
kerja alat
Alat ini juga menerapkan prinsip kerja dari
termometer. Alat ini didasarkan pada pemuaian alkohol dan air raksa yang
dimodifikasi dengan adanya indeks. Indeks penunjuk suhu maksimum hanya dapat
bergerak ke atas jika didorong oleh kolom air raksa pada saat memuai, sedang
indeks penunjuk suhu minimum hanya dapat bergerak jika ditarik oleh kolom
alkohol ke arah reservoir pada saat menyusut. Alat ini diletakkan di permukaan
air untuk mengukur suhu air dengan cara membaca penunjuk suhu maksimum dan
minimum pada alat tersebut.
Cara
pemasangan :
a.
Alat diletakkan terapung pada permukaan air (biasanya
dalam panci evaporasi klas A) dengan kedudukan horizontal
Cara pengamatan :
a.
Suhu maksimu dan minimum dibaca pada ujung bawah indeks.
b.
Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum dan bagian
kiri suhu minimum.
c.
Pengamatan dilakukan pada sore hari pukul 16.00.
d.
Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya
tombol kemudi ditekan sedemikian sehinga ujung bawah indeks berhimpit dengan
permukaan air raksa.
6.
Alat Pengukur Suhu Tanah
a.
Nama Alat : Termometer
Permukaan Tanah ( jeluk 0 )
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Termometer
zat cair
b. Resevoir
c. Statif
kaki tiga
Tabung
pelindung Resevoir Berventilasi
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 0,5 oC
Prinsip kerja
Muai zat cair
Cara kerja alat
Alat ini diletakkan di
permukaan tanah yang datar. Kemudian dengan menerapkan prinsip dari termometer,
alat ini bekerja dengan cara mengukur suhu pada permukaan tanah yang
ditunjukkan dengan skala yamg ada pada termometer zat cair tersebut.
Cara pemasangan :
a. Alat bersifat
portable, alat diletakkan di atas permukaan tanah
Cara pengamatan :
b.
Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala yang
dijunjukkan. Saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan
pada suhu udara harian.
b.
Nama Alat : Termometer
Tanah Selubung Kayu ( Jeluk 0-5)
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Ujung
sensor sampai jeluk 5 cm
b. Termometer
zatr cair
c. Pegangan
tangan
Selubung kayu
pelindung Termometer
|
Satuan alat : oF
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 1oF
Prinsip kerja
Muai zat cair
Cara kerja alat
Alat ini juga memanfaatkan prinsip kerja dari
termometer zat cair yaitu muai zat cair. Alat ini digunakan untuk mengukur suhu
tanah dengan kedalaman (jeluk) 0 - 10 cm. Alat ini bekerja dengan cara
menancapkan ujung sensor sampai jeluk 5 cm. Kemudian setelah beberapa menit,
lakukan pembacaan pada skala termometer zat cair tersebut, lalu lakukan
pencatatan.
Cara pemasangan :
a. Alat bersifat portable, bagian ujung ditancapkan ke dalam
tanah sesuai dengan jeluk yang akan diamati.
Cara pengamatan :
a.
Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala
yang ditunjuk.
c.
Nama Alat : Termometer
Tanah Tipe Bengkok ( Jeluk 20 )
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Resevoir
untuk jenuh tanah 2 cm
b. Pipa
kapiler berisi air raksa
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 0,1oC
Prinsip kerja
Muai zat cair (air raksa)
Cara kerja alat
Alat ini juga memanfaatkan prinsip kerja dari
termometer zat cair, yaitu muai ruang zat cair (air raksa). Alat ini didesain
untuk mengukur suhu di dalam tanah pada kedalaman tanah 20 cm. Alat ini bekerja
dengan cara menancapkan reservoir untuk jeluk 20 cm. Lalu, setelah kita tunggu
beberapa menit, lakukan pengamatan suhu tersebut dengan melihat skala yang
tampak pada termometer tersebut.
Cara pemasangan :
a.
Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan
bor.
b.
Bagian reservior termometer dimasukkan lubang kemudian
ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.
Cara
pengamatan :
a.
Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala yang
dijunjukkan. Saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan
pada suhu udara harian.
d.
Nama Alat : Termometer
Tanah Tipe Symons ( Jeluk 50 cm )
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Pipa
pelindung Termometer
b. Bagian
sensor
c. Termometer
zat cair
d. Resevoir
e. Rantai
|
Satuan alat : oC
Satuan
pengukuran : oC
Ketelitian
alat : 0,5 oC
Prinsip
kerja : Muai ruang zat
cair.
Cara
kerja
Alat ini juga memanfaatkan
prinsip kerja termometer, yaitu muai ruang zat cair. Alat ini digunakan untuk
mengukur suhu tanah pada kedalaman 50 cm. Alat ini bekerja dengan cara
menancapkan pipa pelindung termometer tersebut. Kemudian lakukan pembacaan suhu
tanah tersebut dengan mengangkat termometer dari pipa pelindung tersebut dan
pembacaan dilakukan segera dengan cepat untuk menghindari perubahan suhu yang
terjadi karena pengaruh lingkungannya.
Cara
pemasangan :
a.
Seperti pada termometer tanah tipe bengkok.
Cara pengamatan :
a. Termometer
diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah dapat dibaca langsung pada
skala yang ditunjuk.
b. Pembacaan
harus dilakukan dengan cepat.
e.
Nama Alat : Termometer
Tanah Jeluk Sampai 100 cm / Stik Termometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Tangkai
pemutar
b. Jarum
petunjuk suhu
c. Tabung
bejana Spiral Logam sebagai penghantar
d. Ujung
peka
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 1oC
Prinsip kerja
Muai ruang zat cair bertekanan tinggi pada tabung bejana
Cara kerja alat
Alat ini bekerja dengan cara menancapkan ujung
peka ke dalam tanah pada kedalaman 100 cm. Kemudian spiral logam yang
terbungkus oleh tabung bejana digunakan sebagai penghantar suhu yang terdapat
di dalam tanah. Kemudian jarum penunjuk suhu akan bekerja dan lakukan
pembacaan.
Cara pemasangan :
a. Alat dimasukkan kedalam tanah dengan tekanan menurut jeluk yang kita inginkan dengan cara memutar
pegangannya.
Cara pengamatan :
a.
Setelah jarum
penunjuk suhu konstan, suhu dapat dibaca s skala yang ditunjuk.
f. Nama Alat : Termometer Tanah Maksimum dan Minimum
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Bagian
sensor
b. Pipa
berisi Zat cair (Air Raksa)
c. Jarum
hitam penunjuk suhu sesaat
d. Jarum
hijau penunjuk suhu maksimum
e. Jarum
merah penunjuk suhu minimum
|
Satuan alat : oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian alat : 0,5oC
Prinsip kerja
Muai ruang zat cair pada taung bourdon
Cara kerja alat
Alat ini
bekerja menggunakan pengindra berupa suatu logam tipis dan lentur yang berisi
alkohol yang dikenal sebagai tabung Bourdon yang apabila terjadi pemuaian akan
menegang dan menggerakkan jarum penunjuk skala. Nilai pemuaian pada tabung
Bourdon pada umunya lebih tinggi daripada dwi logam, tetapi memiliki kelambanan
waktu yang lebih besar yaitu sekitar 60 detik pada keadaan angin ± 5 m/detik.
Kemudian lakukan pembacaan suhu tanah dengan mengangkat termometer dari dalam
tabung besi dan pembacaan dilakukan segera dengan cepat untuk menghindari
perubahan suhu yang terjadi karena pengaruh lingkungannya. Untuk mencegah
kemungkinan air masuk ke dalam tabung besi, maka tabung bagian atas harus
selalu tertutup. Karena perubahan suhu di dalam tanah berlangsung lambat, maka
kekurangpekaan dari termometer tanah tidak mengurangi ketepatan suhu tanah yang
diamati.
Cara pemasangan :
Alat portable bagian sensor dibenamkan dalam tanah sampai kedalaman 20 cm
dan dibiarkan selama periode pengamatan.
Cara
pengamatan :
a.
Sebelumnya ketika jarum penunjuk dibuat saling berhimpit
dengan memutar skrup.
b. Pada saat pembacaan
:
Ø jarum merah akan
menunjukkan suhu maksimum
Ø jarum hijau akan
menunjukkan suhu minimum
Ø jarum hitam akan
menunjukkan suhu sesaat
7.
Alat Pengukur Panjang
Penyinaran
a.
Nama Alat : Solarimeter
Type Jordan
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Silinder
tengah lingkaran dengan sudut 600
b. Celah
sempit tempat masuknya sinar
c. Pelindung
celah sempit
d. Sekrup
pengatur kemiringan
|
Satuan alat :
jam
Satuan pengukuran :
%
Ketelitian alat : 0,5 jam
Prinsip kerja :
Reaksi Fotokhemis
Cara kerja alat
Alat ini terdiri atas 2 buah silinder setengah
lingkaran yang berfungsi mirip sebuah kotak kamera. Pada kedua sisi datar
terdapat lubang sempit tempat masuknya sinar matahari. Kedua garis tengah silinder
terbentuk sudut 60o, sehingga masing- masing akan menangkap setengah hari
periode penyinaran. Prinsip kerja alat ini berdasarkan Reaksi Fotokhemis.
Berkas sinar yang masuk akan
bereaksi dengan Kalium Ferro Sianida atau Ferro Ammonium Sitrat yang sebelumnya telah dioleskan pada kertas pias. Garam Ferro
tersebut akan teroksidasi sehingga membentuk noda apabila kertas pias tersebut
kita cuci dengan aquades. Dari panjang noda yang terbentuk akan dapat diukur PP
aktual.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan
penggunaan alat ini adalah standar dari kepekaan baku terhadap sinar ditentukan
oleh ketelitian penyiapan kertas pias, penyimpanannya harus rapat dan
pengamatan/ pencatatan data tidak dapat ditunda. Karena pemakaiannya kurang
praktis maka alat ini sering sekali tidak dipergunakan.
Cara pemasangan :
a.
Alat dipasang pada tempat terbuka, alat diletakkan pada
beton yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan npormal, sensor
dapat menangkap sinar matahari pada ketinggian 3o diatas horisontal
b.
Solarimeter dipasang sedemikaian rupa sehingga :
Ø
Arah U-S daru alat sesuai dengan U-S dari tempat
pemasangan
Ø
Tutup kontak menghadap khatulistiwa
Ø
Alat dipasang dengan kemiringan kearah katulstiwa
terhadap garis horisontal sebesar derajat lintang tempat pemasangan
Cara pengamatan :
a.
Persiapan kertas pias
Ø
Kertas pias dicelupkan dengan larutan kaliumferrosianida
atau ferroamonium sitrat dengan kepekatan kertas pias terhadap intensitas
matahari.
Ø
Sebelum mengunakan kertas pias harus disimpan rapat/tidak
boleh bereaksi dengan sinar.
b.
Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung
dan diganti pada sore hari pada pukul 18.00.
c.
Noda yang terjadi pada kertas pias (dicelupkan dahulu
dalam aquades segera setelah digunakan), diukur panjangnya dalam 1 jam, ini
merupakan nilai PP aktual.
Panjang penyinaran =
X
100 %
PP Potensial : Panjang penyinaran yang seharusnya
dapat terjadi jika udara cerah selama satu periode hari
b.
Nama Alat : Solarimeter
Type Compbell – Stokes
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Lensa
bola kaca pejal dengan jari-jari 7,3 cm
b. Busur
pemegang bola kaca pejal
c. Sekrup
pengunci kedudukan lensa
d. Sekrup
pengatur kemiringan
e. Mangkuk
tempat kertas pias
|
Satuan alat : jam
Satuan pengukuran : %
Ketelitian alat : 0,5jam
Prinsip kerja : Pemfokusan sinar matahari
Cara pemasangan :
a.
Syarat pemasangan seperti pada type Yordan
b.
Pemasangan alat sedemikian rupa sehingga :
Ø Mangkuk tempat
pemasangan kertas pias harus menunjukkan arah timur-barat.
Ø Bagian bawah alat
harus datar (diatur dengan liveling).
Ø Lensa bola bersama
dengan tempat kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang tempat
pengamatan.
Cara pengamatan :
a.
Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore pada pukul
18.00.
b.
Kertas pias yang digunakan ada tiga macam, yaitu : bentuk
lurus, bengkok panjang, dan bengkok pendek.
c.
Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias
tergantung letak pengmatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
d.
Pengukuran panjang pengyinaran aktual dilakukan dengan
ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø
Noda lansung bundar dihitung setengah panjang garis
tengah noda.
Ø
Noda berbentuk titik, setiap 2 atau 3 titik dihitung 0,1
jam.
Ø
Noda berbentuk garis berlubang, dihitunr dikurangi 0,1
jam setiap pemusatan.
Ø
Noda berbertuk garis tidak berlangsung, tidak dikoreksi.
8.
Alat Pengukur Panjang Penyinaran
a.
Nama Alat : Aktinograf
Dwi Logam
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Lempeng
logam warna putih
b. Lempeng
logam warna hitam
c. Lembar
kaca pyrex
d. Pena /
penera grafik
e. Silinder
kertas grafik
|
Satuan alat cm2
Satuan pengukuran : kal/cm2/hari
Ketelitian alat : 1 cm2
Prinsip kerja : Beda
muai logam hitam-putih
Cara kerja alat
Alat ini bekerja dengan cara meletakkan lempeng
logam warna putih dan lempeng logam warna hitam agar sinar matahari sampai ke
sensor. Kemudian dari alat tersebut lakukan pembacaan yang dilakukan oleh pena/
penera grafik yang terletak pada silinder kertas grafik.
Cara pemasangan :
a. Alat dipasang pada
tempat terbuka diatas tiang beton yang kuat dan di bagian atas di buat sedemikian
rupa sehingga selain surya berada 15o di atas horizon bumi, sinar harus bebas
mencapai sensor.
Cara
pengamatan :
a.
Kertas grafik di pasang dan diganti setiap sore hari pada
pukul 18.00.
b.
Dari grafik yang tergambar diukur luasan di bawah grafik
tersebut dengan alat planimeter. Dari luadan terukur disetarakan terhadapsatuan
kal/cm2/hari.
9.
Alat Pengukur Intensitas Radiasi Matahari
a.
Nama Alat : Cup
Anemometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Mangkuk
anemo
b. Pencatat
jarak
c. Tiang
penyangga
|
Satuan alat : Km
Satuan pengukuran : Km/jam
Ketelitian alat : 1 Km
Prinsip kerja : Sistem mekanik (gear)
Cara kerja alat
Alat ini bekerja dengan cara sistem mekanik
yang digerakkan oleh rotor yang berhubungan dengan mangkok angin. Perubahan
yang ditunjukkan oleh counter selama satu periode pengamatan merupakan jumlah
jarak yang ditempuh angin (wind run). Kalau jarak tempuh angin dibagi dengan
selang waktu pengamatan akan didapat nilai rerata kecepatan angin. Pemasangan
alat ini ditempatkan pada ketinggian 0 meter dan 2 meter. Pengukuran kecepatan
angin sesaat menggunakan anemometer yang bekerja berdasarkan sistem GGL
induksi, mangkok dihubungkan dengan rotor dan dinamo pembangkit listrik.
Besarnya arus yang terukur akan menunjukkan besarnya kecepatan angin.
Cara pemasangan :
a.
Alat dipasang pada tiang dengan ketinggian 0,5 m, 2m,
atau 10m sesuai dengan masing-masing penggunaan.
b.
Pemasangan harus pada tempat terbuka, jarak benda
terdekat paling sedikit 10 kali tinggi beda tersebut.
Cara pengamatan :
a.
Tiap hari pukul 07.00 dibaca angka pada alat pencatat.
b.
Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya
selisih pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan
waktu antara beda pengamatan tersebut.
c.
Catuan pengamatan adalah km/jam.
b.
Nama Alat : Hand
Anemometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Kipas
anemo
b. Speed
meter
c. Skala
beauford
d. Tangkai
pegangan tangan
|
Satuan alat :
m/sekon
Satuan pengukuran : m/sekon
Ketelitian alat : 0,5 m/sekon
Prinsip kerja :
sistem GGL induksi seperti sistem dinamo
Cara kerja alat
Alat ini bekerja dengan sifat portable. Alat
ini dilengkapi dengan skala Beaufort, yaitu skala kasar kecepatan angin sesaat
yang dapat diduga dari gejala alami. Untuk pengamatan cuaca secara tetap
dipasang anemometer pada ketinggian 10 meter.
Cara pemasangan: portable
Cara pengamatan :
a.
Kecepatan angin sesaat dapat diketahui dengan membaca
langsung pada pencatat.
b.
Satuan alat dalam m/detik atau skala beaufort.
c.
Nama Alat : Biram
Anemometer
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Kipas
anemo
b. Jarum
pencatat jarak per 100 m
c. Jarum
pencatat jatrak per 1000 m
|
Satuan alat : m
Satuan pengukuran : m/s
Ketelitian alat : 0,5 m
Prinsip kerja :
sistem mekanik
Cara kerja alat
Alat ini mempunyai cara kerja yang sama dengan
cup anemometer, hanya sensornya berupa kipas yang melingkar dan mempunyai
satuan alat m/detik.
Cara pemasangan : portable
Cara pengamatan :
a.
Umumnya alat digunakan untuk pengukuran, rerata kecepatan
angin pada periode pendek, satuan dalam m/detik.
b.
Cara pengukuran seperti pada cup Anemometer
10.
Alat Pengukur Evaporasi
a. Nama Alat :Piche Evaporimeter
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Tabung
kaca tempat air yang berskala dalam satuan mm
b. Kawat
penjepit tempat meletakkan kertas berpori
c. penggantung
|
Satuan alat : ml
Satuan pengukuran :
mm
Ketelitian alat
: 0,05 ml
Prinsip kerja
: pengukuran selisih tinggi
permukaan air
b. Nama alat : Panci Evaporasi Klas A
Gambar
|
Keterangan
|
|
a. Panci
evaporasi dengan diameter 120,7 cm, tinggi 25 cm dan tebal panci 0,8 cm
b. Rangka
kayu / besi
c. Tabung
peredam riak / gelombang dengan diameter 10 cm
d. Hook
(batang kait) dan skala pengukur (nonius)
e. Sekrup
pemutar batang pengaduk
|
Satuan alat : mm
Satuan pengukuran : mm
Ketelitian alat : 0,02
mm
Prinsip kerja : Pengukuran
selisih tinggi permukaan air
Cara kerja alat
Alat ini terdiri atas panci besar tempat air
dengan diameter 122 cm (4 kaki) dan tingginya 25,4 cm (10 inci), sukat kail
(hook gauge) yaitu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci, dan Still Well yaitu sebuah bejana terbuat dari logam yang berbentuk
silinder dan mempunyai 3 buah kaki yang dupakai untuk menyetel kedudukan bejana
supaya datar.
Pada dasar bejana terdapat
lubang sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air
dalam panci. Selain itu, untuk meletakkan sukat kail, bejana ini memungkinkan
permukaan air di dalamnya menjadi lebih tenang dibandingkan dengan permukaan
air dalam panci sehingga penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah dilakukan.
Ketelitian alat ini sampai 0,02 mm. Selain itu
juga harus diperhitungkan tinggi air hujan yang tertangkap oleh ombrometer pada
periode hari pengamatan yang sama.
Cara pemasangan :
a.
Panci diletakkan pada balok kayu yang tersusun datar di
atas permukaan tanah.
b.
Air bersih dimasukkan setinggi 20 cm, permukaan air
dijaga jangan kurang dari 2,5 cm dari batas tersebut. Jika tinggi air kurang
dari 10 cm dari dasar dapat berakibat kesalahan hingga 15 %.
Cara pengamatan :
a.
Mula-mula ujung kail (hook) diatur dengan skrop pemutar
tepat menyentuh permukaan air, kemudian tinggi air dapat dibaca pada penera
(sampai ketelitian 0,02 mm).
b.
Pada sore hari berikutnya,
uung kail diatur kembali sampai menyentuh permukaan air.
c.
Selisih pembacaan pertama (PI) dengan pembacaan kedua
(PII) merupakan besarnya penguapan air.
d.
Jika terdapat hujan, maka rumusnya adalah PI-PII+CH(dalam
mm). Kapasitas maksimum jika terjadi hujan sebesar 50 mm pada periode
pengamatannya.
e.
Penguapan yang terukur adalah pada permukaan air terbuka
B. Sistem AWS
(Automatic Weather Station)
No
|
Spesifikasi alat
|
gambar
|
1
|
Nama
:Wind Speed (kecepatan angin)
a. Kecepatan
max : 65 m/s
b. Resolusi : 0,1 m/s
c. Ketelitian
alat : ± 2%
Fungsi
: mengukur kecepatan angin secara horizontal
|
|
2.
|
Nama :
Wind Direction
a. Kecepatan
max : 65 m/s
b. Resolusi : 1o
c. Ketelitian
alat : ± 2o
d. Fungsi
: mengukur arah angin secara horizontal
|
|
3.
|
Nama :
Solar Radiation (radiasi matahari)
a. Resolusi
: 0,1 W/m2
b. Ketelitian
alat : ± 2 W/m2
c. Jangkauan : 0 –2000 W/m2
d. Fungsi : mengukur radiasi matahari
|
|
4.
|
Nama :
Relative Humidity
a. Resolusi
: 1 %
b. Ketelitian
alat : ± 2 %
c. Jangkauan : 0 – 100 %
d. Fungsi : mengukur kandungan lengas di udara
|
|
No
|
Spesifikasi alat
|
gambar
|
5.
|
Nama :
Air Temperature
a. Resolusi
: 0,1oC
b.
Ketelitian alat : ± 0,5oC(-40o– 0o)
c. Jangkauan : - 40oC - + 80oC
d. Fungsi : Mengukur suhu udara
|
|
6.
|
Nama :
Soil Temperature
a. Resolusi
: 0,1oC
b.
Ketelitian alat:
± 0,2oC (0 – 70oC)
± 0,5oC
(- 40oC to 0)
c. Jangkauan :
- 40oC
- +80oC
d. Fungsi : mengukur suhu tanah
|
|
7.
|
Nama :
Raingauge (curah hujan)
a. Resolusi
: 0,2 mm
b. Ketelitian
alat : 1 %
c. Jangkauan :
- 40oC - +80oC
d. Fungsi : Mengukur curah hujan
|
|
8.
|
Nama :
Barometric Pressure (tekanan udara)
a. Resolusi
: 1 mbar
b. Ketelitian
alat :
1 mbar
(950–1050 mbar)
c. Jangkauan : 600 – 1250 mbar
d. Fungsi : mengukur tekanan udara
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Buku Panduan Umum
Praktikum Klimatologi Pertanian.Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
Anonim.2013.Catatan Kuliah Dasar
Klimatologi Pertanian.Institut Pertanian STIPER.Yogyakarta
Mengetahui,
|
Yogyakarta, 03Maret 2014
|
Co. Ass
|
Praktikan
|
(Sigit Wibowo )
|
Casinos Near Harrah's Casino and Resort - Mapyro
BalasHapusThe majority 서산 출장마사지 of casino resorts are 하남 출장샵 located in the Harrah's 영주 출장마사지 resort corridor, with the exception of Caesars Palace, 경주 출장안마 MGM Mirage, and 남양주 출장마사지 Sands